Budi Pekerti Adalah Kehormatan Sesungguhnya

Allah SWT menciptakan manusia ke dunia dalam bentuk yang sempurna, sehingga layak dihormati. Secara tidak impulsif manusia dihormati. Ada beberapa faktor yang menyebabkan manusia itu layak untuk dihormati. Penulis mencoba merangkumnya dari pengalaman dan beberapa referensi yang di dapat. 

Pertama, seseorang dihormati karena banyaknya harta kekayaan atau secara ekonomi/pekerjaannya mapan. Padahal Islam melarang menghormati orang karena kekayaannya.

Seperti yang telah disabdakan, “Barang siapa merasa rendah di hadapan orang kaya karena kekayaannya, sungguh orang itu telah lenyap atau hilang dua pertiga agamanya.” (HR Baihaqi)

Kedua, dihormati karena jabatan/kekuasaan atau keturunannya. Pada umumnya keturunan sering dianggap faktor yang sangat mempengaruhi kehormatan seseorang. Disebabkan garis keturunan darah biru atau memiliki kasta tertinggi di masyarakat.

Tidak sedikit di antara kita yang menghormati, patuh, merendahkan diri hingga mencium tangan kepada seseorang karena jabatan/keturunan dengan berbagai alasan yang melatar-belakanginya.

Ketiga, dihormati karena pendidikan/ilmunya. Tersirat dalam Al-Qur’an bahwa, “…Allah akan meninggikan orang-orang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadilah: 11)

Sejatinya orang yang layak dihormati karena ilmunya, yakni dengan ilmunya seseorang menjadi kuat keimanannya, mengamalkan kepada sesama, serta mengantarkannya kepada kepatuhan dan ketaatan kepada Allah SWT. 

Keempat, dihormati karena budi pekerti/akhlaknya. Rasulullah SAW diutus oleh Allah SWT untuk memperbaiki akhlak yang mulia. Sesuai dengan sabdanya, “Sesungguhnya aku (Nabi SAW) diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.” (HR Ahmad).

Menurut pandangan Islam, kehormatan seseorang tidak dapat diukur hanya dari  banyaknya harta kekayaan saja, atau karena tingginya ilmu/pendidikan dan jabatan saja. Atau, bagusnya garis keturunan, besarnya kekuasaan, atau mapannya pekerjaan/usahanya saja. 

Kehormatan seseorang yang sesungguhnya adalah budi pekerti atau akhlaknya. Sebagaimana yang disabdakan oleh Hz. Umar bin Khattab r.a, “Mahkota seseorang adalah terletak pada akalnya. Derajat seseorang adalah agamanya. Sementara kehormatan seseorang adalah budi pekertinya.”

Rasulullah SAW juga bersabda, “Sesungguhnya sebaik-baik di antara kamu adalah yang paling baik budi pekertinya.” (HR. Bukhari)

Akhlak/budi pekerti menjadikan manusia mulia di sisi Allah SWT dan terhormat di antara sesama manusia. Hadhrat Masih Mau’ud (as) bersabda: “Nabi kita ialah yang paling sempurna sebagai teladan dalam semua akhlak fadhilah dan karena itu Allah Ta’ala telah berfirman mengenainya: “Dan engkau sesungguhnya memiliki akhlak-akhlak yang utama.’” (Surah al-Qalam; 5)

Budi pekerti/akhlak merupakan hal yang esensial dalam kehidupan kita. Jika ini diabaikan akan merusak tatanan akhlak atau krisis akhlak melanda. Sebagai seorang muslim, kita bisa kehilangan jati diri, dan bisa terjerumus ke dalam tindakan yang tidak terpuji, seperti korupsi, kolusi, nepotisme, pelecehan seksual, perampokan hingga menghilangkan nyawa seseorang. 

Salah satu contoh, beberapa waktu silam di berbagai media massa diberitakan, seorang yang sangat dihormati dan disegani sebagai ustadz, pemilik pesantren, bahkan sebagai motivator, dengan kekuasaan dan ilmu yang dimilikinya melakukan hal tercela. 

Sehingga menghilangkan kehormatan dan harga diri para murid-muridnya. Kehormatan yang disematkan kepada orang tersebut hilang sirna begitu saja dalam waktu sekejap karena perilakunya. 

Jika dengan harta kekayaan, jabatan/kekuasaan, keturunan, ilmu/pendidikan, pekerjaan yang dimiliki seseorang menjadi sombong, maka dia tidak layak untuk dihormati. Jangan sampai dengan hal tersebut menjauhkan diri dari-Nya.

Budi pekerti/akhlak tak lekang oleh zaman. Mari bekali sedini mungkin generasi mendatang dengan akhlak mulia, sebagai kehormatan tertinggi baik di dunia maupun di akhirat. Karena akhlak merupakan kunci kebaikan-kebaikan lainnya. 

Sebagaimana yang dijelaskan Hz. Masih Mau’ud (as), “Akhlak merupakan kunci kebaikan-kebaikan lainnya. Orang-orang yang tidak melakukan perbaikan akhlak, mereka lambat laun akan kosong dari kebaikan.”

Visits: 683

Liana S. Syam

1 thought on “Budi Pekerti Adalah Kehormatan Sesungguhnya

  1. Allah SWT memiliki sifat maha menghargai, begitu tinggi nya sifat penghargaan tersebut sampai sampai jika seorang hamba melakukan sesuatu kebaikan 1 kebaikan maka Dia akan memberikan ganjaran 10 x lipat bahkan lebih dari itu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *