Doa dan Kesempatan Kedua

​Seperti layaknya seorang manusia yang berkembang dan bertumbuh. Setiap tahun dia akan mengalami berbagai perubahan dan akan memasuki tahapan perkembangan yang berbeda. Begitupun dalam hal pendidikannya, dia akan melewati berbagai ujian yang berbeda dari tingkat yang mudah sampai sulit, semakin naik jenjang pendidikannya, ujian itu akan semakin sulit.

​Sejatinya seorang manusia akan selalu mendapat ujian dari Allah. Ujian ini pun akan bertingkat dari yang ringan sampai yang sulit. Allah akan menguji seberapa kuat keimanan kita untuk selalu berada di jalan-Nya.

​Ada kisah seseorang yang setiap tahun mendapatkan ujian yang berbeda. Mungkin baginya saat masih ada di bangku sekolah, ujian sekolah ini dirasakan paling berat. Namun semakin bertambah usia dan masuk ke kehidupan berkeluarga dan bekerja, ujian itu yang dirasakan paling berat.

Ujian rumah tangga datang silih berganti, begitupun ujian dalam pekerjaannya. Setelah ujian demi ujian selesai, tak berselang beberapa waktu ujian beratpun dirasakan kembali dalam kehidupan pribadinya. Ada rasa ingin menyerah, sudah pasrah dan tidak mau berdoa lagi, karena merasa semua usaha dan doa sudah setiap hari dilakukan, namun masalahnya tak kunjung usai. Sampai pernah gelap mata terpikirkan untuk mengakhiri hidupnya.

Namun pada saat yang tidak diduga, saat raga sudah tak berdaya, saat asa sudah tak berharap, disitulah Allah melihat kesungguhan doa dan usaha umat-Nya. Allah akan membantu menyelesaikan masalah umat-Nya dengan cara yang luar biasa dan tidak diduga.

Ingatlah, dalam menghadapi ujian, kita tidak akan dibiarkan sendiri, Allah akan menggerakkan hati umat-Nya yang lain untuk selalu membantu, ada keluarga, teman dan saudara yang akan selalu membantu. Begitupun yang terjadi dalam ujian ini, yang bisa dilakukan hanya doa dan usaha, Allah lah yang akan membantu menyelesaikan masalahnya melalui keluarga dan teman kita. MasyaAllah.

​Saat kita berdoa, ibarat sedang menanam bibit di dalam tanah, doa adalah pupuk dan air yang tiap hari kita siram pada benih itu. Kita tidak pernah tahu bagaimana proses pupuk dan air itu membuat bibit tumbuh menjadi tanaman yang indah.

Begitupun dengan doa, kita tidak akan pernah tahu kapan doa kita akan dikabulkan Allah dan bagaimana caranya, yang bisa kita lakukan hanya terus berdoa dan berdoa. Kadang manusia merasa tidak sabar, karena usaha dan doanya tak kunjung dikabulkan Allah.

Waktu tidak bisa dijadikan batasan dalam pengabulan doa. Saat kita tidak bisa menyelesaikan masalah hidup sendiri, bukan berarti kita gagal. Tapi disitulah kekuasaan Allah. Allah menyadarkan kita bahwa kita tidak hidup sendiri, banyak orang baik di sekitar kita yang akan selalu siap membantu.

Yang bisa kita lakukan yaitu selalu berbuat baiklah pada sesama, karena kita tidak akan pernah tahu siapa kelak yang akan membantu kita dan kebaikan itu akan selalu menghasilkan kebaikan. Saat satu ujian bisa diselesaikan dan dilalui, ini bukan berarti akhir dari masalah, namun ini adalah awal dari ujian selanjutnya. Saatnya kita menyiapkan diri dalam menghadapi ujian selanjutnya yang mungkin akan lebih berat dari sebelumnya.

​Allah tidak akan membiarkan umat-Nya hidup dalam harapan yang kosong, dan tanpa tujuan. Oleh karena itu, Allah akan selalu memberikan kesempatan kedua, ketiga, dan seterusnya, agar umat-Nya selalu membenahi dirinya untuk lebih baik lagi.

Jika hari ini dirasa belum baik, masih ada hari esok dan seterusnya untuk memperbaiki diri. Allah akan selalu memberikan petunjuk pada umat-Nya yang selalu memperbaiki diri. InsyaAllah.

 .

.

.

Penulis: Maya Dewi

Editor: Muhammad Nurdin

Visits: 872

Maya Dewi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *