DOA KHALIFAH BENAR-BENAR SELESAIKAN MASALAH

Curahan hati ini merupakan rasa syukur saya sekeluarga atas berkah dan karunia dari Allah Ta’ala yang ingin saya bagikan kepada anggota Jemaat di manapun berada mengenai keajaiban doa seorang Khalifah.

Awal cerita. Suami saya mengadakan kerjasama dengan salah satu perusahaan minuman besar di negeri ini. Kerjasama yang dijalankan suami adalah memasarkan minuman di daerah Parung Panjang dan sekitarnya.

Kerjasama yang dijalin telah menginjak usia 3 tahun. Alhamdulillah berjalan lancar dan pemasaran minumanpun laris manis di pasaran.

Setoranpun kami berikan secara rutin sebulan sekali dan ada kwitansi penerimaannya. Semua dilakukan secara transparan. Karena memang inilah spirit sebagai seorang Ahmadi, yakni menjunjung tinggi nilai kejujuran.

Namun entah apa yang terjadi. Ketika suami saya datang ke kantor perusahaan untuk menyetor langsung uang bulanan, tiba-tiba pihak keuangan memanggil ke ruangannya dan memberitahukan bahwa suami saya belum menyetor uang setoran sebanyak 40 juta rupiah.

Tentu saja suami saya kaget bukan main. Karena tidak merasa punya hutang sebanyak itu. Suami pun mengajukan permohonan untuk diaudit kembali setoran yg telah masuk. Tetapi pihak perusahaan tetap saja bersikeras minta hutang tersebut harus dibayar dengan dicicil.

Akhirnya sepakat untuk tidak sepakat, kami pun menyanggupinya dengan berat hati untuk menyicil yang katanya adalah hutang.

Selama 2 tahun kami sudah mencicil sebanyak 2 juta rupiah. Kami sudah menunjukkan itikad baik meski kami tahu kami tidak salah.

Aneh, pihak perusahaan malah bersikap makin berlebihan. Diutuslah karyawannya datang ke rumah. Mereka meminta jaminan sertipikat Rumah.

Sontak saja saya dan suami kaget. Karena memang tidak ada perjanjian sebelumnya untuk menjaminkan sertipikat Rumah.

Saya tiba-tiba ingin segera mencurahkan permasalahan saya tersebut kepada yang mulia Huzur aba. Dalam isi surat tersebut saya menyampaikan permasalahan ekonomi yang dialami keluarga saya juga pemasalahan hutang ini.

Saya sampaikan duduk perkaranya kepada Huzur. Bahwa kami benar-benar tidak punya hutang, karena kami selalu rutin menyetorkan uang setoran.

Saya juga tak pernah mengakhir shalat tanpa berdoa kepada Allah Ta’ala agar menganugerahkan pertolongan kepada kami atas masalah yang cukup rumit ini.

Tidak terasa air mata menetes di setiap doa yang saya panjatkan, terutama dalam shalat Tahajud. Tiap malam saya berdoa, ” Ya Allah berikanlah keluarga kami pertolongan dan rezeki yang halal dan baik untuk kami, agar dapat melunasi hutang tersebut. Takut-takut usia kami tidak panjang dan belum bisa membayar hutang tersebut. Kami takut hutang tersebut terbawa sampai ke akhirat nanti.

Sebulan kemudian. Saya menerima surat balasan dari Huzur tercinta. Subhanallah saya gembira sekali menerima surat pertama yang dibalas oleh Huzur dan pas sekali dengan keadaan yang sedang saya hadapi.

Mungkin ada 1 bulan jaraknya dari kedatangan surat balasan Huzur tersebut. Pada keesokan harinya. Suami saya mendapatkan telpon dari pihak perusahaan dan disuruh menghadap pimpinannya.

Tentu suami sangat khawatir. Takutnya, pihak perusahaan menunjukkan keseriusannya untuk mengambil sertipikat rumah sebagai jaminan.

Suami dipanggil pimpinan perusahaan untuk masuk ke ruangannya. Tangannya mulai dingin dengan sejumlah tanya, untuk apa saya dipanggil? Apa yang akan mereka lakukan?

Rupanya sebaliknya. Sebuah keajaiban terjadi saat itu. Tak bisa tergambarkan perasaan gembira yang bercampur aduk dengan keheranan. Betapa Allah Ta’ala telah mengabulkan semua keluh kesah kami.

Pimpinan perusahaan di kawasan itu menyampaikan bahwa tahun ini sedang ada pemutihan. Ia menyampaikan lagi bahwa hutang bapak yang sebanyak 40 juta saya anggap lunas dan tidak ada masalah lagi antara kedua belah pihak.

Tak ada yang lain yang dapat dilakukan, selain saya segera sujud syukur saat mendengar kabar gembira ini.

Lihatlah, betapa berkat Khilafat telah benar-benar memberikan pertolongan yang nyata di tengah kemustahilannya.

Bagaimana berkat Khilafat ini telah mendekatkan doa kepada pengabulannya.

Kita semua sebagai anggota Jemaat, sering-seringlah berkirim surat kepada Huzur tercinta untuk menyampaikan segala permohonan doa untuk berbagai permasalahan yang kita hadapi di dalam kehidupan ini.

.

.

.

editor: Muhammad Nurdin

Visits: 341

Dede Nurhasanah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *