Keikhlasan dalam Ketaatan
“Dan barang siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya serta takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, mereka itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.” (QS. An-Nur: 52)
Taat dan keikhlasan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Taat tanpa keikhlasan sama saja beramal tanpa arti. Di saat kita dituntut untuk taat, di situlah kita mengorbankan ego kita.
Kita taat atas perintah atau larangan Allah Swt. dan Rasul-Nya, tapi di dalam hati kita tidak terima atas perintah atau larangan tersebut. Maka ketaatan yang kita persembahkan belum sempurna dan akan sia-sia belaka. Kita perlu menanamkan keikhlasan dalam ketaatan.
Segala yang diperintahkan dan dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya tentu memiliki hikmah dan manfaat di baliknya. Meski begitu, untuk melaksanakan perintah dan menjauhi hal yang dilarang Allah dan Rasul-Nya lebih utama diniatkan untuk mencapai keridhoan Allah. Dan, menjadi pribadi yang ridho terhadap ketentuan Allah, termasuk ridho dengan perintah dan larangan Allah dan Rasulullah.
Sebagaimana dikisahkan sahabat Anas r.a. dan Abu Thalhah serta sahabat Rasulullah lainnya ketika datang perintah untuk meninggalkan minum khamar. Pada suatu waktu, Anas sedang menuangkan khamar untuk Abu Thalhal dan beberapa orang lainnya. Lalu ada seseorang datang dan menyampaikan informasi kepada Anas dan orang-orang didekatnya.
Orang tersebut menyampaikan bahwa khamar telah diharamkan. Sontak saat itu juga para sahabat Rasulullah itu pun membuang semua khamar yang akan mereka minum. Mereka mematuhi perintah untuk meninggalkan meminum khamar dengan mudahnya tanpa pernah bertanya jauh alasan mereka harus meninggalkan khamar. Sejak saat itu mereka pun tidak pernah minum khamar.
Ketaatan terkadang bertolak belakang dengan keinginan kita. Pastinya sangat berat untuk bisa menjalankan apa yang bertentangan dengan keinginan hati kita.
Seperti halnya berkorban, Allah Swt. berfirman, “Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa pun yang kamu infakkan, tentang hal itu sungguh, Allah Maha Mengetahui. (QS. Ali Imran:92)
Taat kepada apa yang menjadi perintah dan larangan Allah Swt. dan Rasul-Nya harus mengorbankan apa yang selalu bertentangan dengan keinginan hati. Tapi, di setiap ketaatan dalam kebaikan yang dijalankan dengan penuh keikhlasan, Dia selalu menurunkan berkat dan ganjaran.
Visits: 26