PENTINGNYA TAAT KEPADA PEMERINTAH DI KALA WABAH

Kala wabah covid-19 menggembur bumi nusantara ini, satu pemandangan suram hadir dimana-mana. Banyak pihak yang bukannya menunjukkan sikap taat kepada himbauan Pemerintah, justru malah berusaha untuk bersikap berlawanan.

Saat Pemerintah menghimbau untuk sementara waktu ibadah-ibadah di rumah ibadah dihentikan dulu dan dikerjakan di rumah masing-masing, sikap yang diperlihat oleh sebagian orang justru sebaliknya. Dengan dalil tawakkal kepada Allah, merasa hal harus ditakuti adalah Allah bukan virus, orang-orang telah masuk ke dalam jurang pembangkakangan terhadap Pemimpin.

Padahal, sangat jelas Firman Allah Ta’ala terkait konsep “Kepemimpinan dalam Islam”. Dia berfirman dalam kalamnya:

یٰۤاَیُّہَا الَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡۤا اَطِیۡعُوا اللّٰہَ وَ اَطِیۡعُوا الرَّسُوۡلَ وَ اُولِی الۡاَمۡرِ مِنۡکُمۡ ۚ فَاِنۡ تَنَازَعۡتُمۡ فِیۡ شَیۡءٍ فَرُدُّوۡہُ اِلَی اللّٰہِ وَ الرَّسُوۡلِ  اِنۡ کُنۡتُمۡ تُؤۡمِنُوۡنَ بِاللّٰہِ وَ الۡیَوۡمِ الۡاٰخِرِ ؕ ذٰلِکَ خَیۡرٌ  وَّ  اَحۡسَنُ  تَاۡوِیۡلًا

Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah, taatlah kepada Rasul-Nya dan orang-orang yang memegang kekuasaan di antaramu.

Dan jika kamu berselisih mengenai sesuatu maka kembalikanlah hal itu kepada Allah dan Rasul-Nya, jika kamu beriman kepada Allah dan Hari Kemudian. Itu paling baik dan paling bagus akibatnya.

Kata “taat” yang terletak sebelum kata-kata “Allah” dan “Rasul” telah ditiadakan sebelum perkataan “orang-orang yang memegang kekuasaan” agar menunjukkan bahwa ketaatan sepenuh-penuhnya kepada penguasa yang diangkat menurut undang-undang, berarti pula taat kepada Allah dan Rasul-Nya.

Perkara taat kepada Pemimpin atau Pemerintah mendapatkan porsi yang bisa dikatakan bernilai sama dengan taat kepada Allah dan Rasul-Nya tentu mempunyai suatu hikmah tersendiri. Allah melihat perkara ini akan menjadi sumber masalah yang dapat menghancurkan kehidupan manusia.

Dan kita saksikan dengan mata kepala kita sendiri. Negara mana yang menaruh perhatian besar kepada konsep ketaatan kepada pemimpin, ia yang akan keluar dari kubangan musibah yang amat dahsyat ini.

Kita lihat China. Negara dimana asal muasal virus corona, berapa ribu manusia telah mati. Tapi kita lihat kemarin. Di Wuhan diadakan sebuah perayaan besar, dimana sebelumnya kota tersebut seperti kota hantu yang diisolasi. Mereka merayakan sembuhnya pasien terakhir yang positif covid-19.

Mengapa China bisa keluar dari musibah besar yang melanda negeri tirai bambu itu? Bahkan mereka melewati seorang diri. Tanpa harus mengemis bantuan kepada negara lain?

Jawabannya sederhana. China adalah negara dengan tingkat ketaatan kepada Pemimpin tinggi. Rakyat China menganggap perintah seorang pemimpin adalah harga mati.

Bagaimana dengan Italia? Kini Amerika? Juga negeri kita tercinta, Indonesia?

Masih banyak sekali pihak yang memanfaatkan situasi musibah ini untuk menggunting dalam lipatan. Mereka bermain politik untuk menjatuhkan kredibilitas Pemerintah dalam penanganan musibah.

Jadi…

Pesan Quran terkait taat kepada Pemimpin bukan perintah sembarangan. Pesan ini yang pada akhirnya akan menolong rakyat dan masyarakat suatu negara dari jurang musibah.

Sebab, dalam situasi wabah ini, yang terpenting bukanlah soal cara seperti apa yang harus kita lakukan. Tapi, bagaimana setiap pihak bisa bersinergi dan bekerjasama untuk menyelesaikan permasalahan ini bersama-sama.

Ingat pepatah yang sering kita dengar:

Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul”. Semua akan ringan dan selesai jika pekerjaan itu dikerjakan secara bersama-sama.

Jadi…

Taat aja dulu…

Insyaallah, covid-19 pada akhirnya akan hengkang dari bumi pertiwi kita.

Visits: 76

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *