Sukarelawan Pahlawan Sejati
Sukarelawan internasional merayakan kemarin sebagai Hari Sukarelawan Internasional. Tanggal 5 Desember ditetapkan sebagai Hari Sukarelawan Internasional melalui Resolusi A/RES/42/212 pada 17 Desember 1985.
Selanjutnya Majelis Umum PBB dalam resolusi 52/17 tanggal 20 November 1997 mencanangkan tahun 2001 sebagai Tahun Relawan Internasional (International Volunteer Day/ IYV). Tahun ini dirancang untuk meningkatkan pengakuan para sukarelawan, memfasilitasi pekerjaan mereka, menciptakan jaringan komunikasi dan mempromosikan manfaat dari layanan sukarela.
Resulusi PBB 57/106 tanggal 22 November 2002 transmisi Relawan PBB (UN Volunteers/ UNV) yang memastikan potensi Hari Relawan Internasional terwujud sepenuhnya. [1]
Bila kita menelisik lebih jauh, Islam sudah mencanangkan program sukarelawan dengan nama ta’awun (tolong menolong). Agama Islam bukan agama yang didasarkan pada individualisme atau keegoisan. Islam merupakan agama sosial yakni struktur bangunannya terdiri dari berbagai elemen agar menjadi bangunan yang kokoh. [2]
Islam mengajarkan untuk tolong menolong dalam kebaikan, membantu sesama merupakan perwujudan sifat Rahman dan Rahim Allah SWT. Andai saja umat Islam memahami keberadaannya diciptakan oleh Sang Khaliq, maka semua kemampuan yang dia miliki akan sepenuhnya digunakan untuk sebesar-besarnya memberi manfaat pada makhluk-Nya.
Sudah banyak teori bertebaran, tak kurang penceramah mengkhotbahkan tentang tolong menolong. Akan tetapi kata itu seakan sesuatu yang sulit untuk bisa dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Tolong menolong akhirnya hanya sebatas slogan.
Nabi saw., bersabda: “Orang-Orang mukmin dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya).” [3]
Begitulah ajaran Islam yang mengajarkan tentang tolong menolong sehingga melahirkan jiwa-jiwa yang menjadi sukarelawan. Sukarelawan bisa dianggap sebagai fasilitator yang menghubungkan orang atau kelompok yang memerlukan pertolongan dengan donatur atau dermawan. Sukarelawan bisa dianggap sebagai pahlawan.
Allah SWT. telah menjelaskan dalam Al-Quran, “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (perbuatan) kebaikan dan ketakwaan, dan janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” [4]
Ayat ini sudah jelas menerangkan bahwa tolong menolong itu harus dalam kebaikan bukan dalam dosa dan pelanggaran. Sehingga sukarelawan sangat relevan dengan hadits dan ayat suci di atas.
Referensi:
[1] detik.com
[2] kumparan.com
[3] HR. Muslim
[4] QS. Al-Maidah 5: 3
Visits: 33