8 KANTONG DARAH YANG SELAMATKAN HIDUPKU

Pagi itu saya baru dari mengunjungi Mobil Unit Darah PMI di depan gedung Graha Wisata Jl. Slamet Riyadi, Solo. Sebelumnya sempat mikir, kira-kira diterima nggak ya sebab biasanya jika sedang puasa HB suka rendah karena jumlah jam tidur lebih pendek alias kebanyakan begadang dengan sederet jadwal pekerjaan rumah tangga dan usaha daycare yang tetap berjalan.

Alhamdulillah semuanya lancar, badan sehat meski jumlah asupan makanan terbatas atau lebih sedikit dari biasanya tapi cukup dan tidak membuat saya pening atau pusing meski sudah diambil darahnya sebanyak 1 kantung.

Omong-omong mengenai kisah hari ini saya memang sengaja membuat liputan dan langsung upload beberapa photo juga video di akun FB saya. Tanggapan pertama lumayan, beberapa kawan kasih thumbs up.

Selanjutnya beberapa orang nyinyir. Ada yang bilang terlalu narsis, ada yang bilang sok populer, ada yang sambil tertawa bilang kayak yang masih jadi penyiar aja padahal dah lama pensiun. Saya pun tertawa dalam hati.

Tak apalah. Sejujurnya tak ada maksud untuk pamer atau riya. Malah sebaliknya hanya ingin menunjukkan bahwa saya sudah memenuhi kewajiban saya untuk tetap mendonorkan darah meski dibulan Ramadhan sesuai anjuran Hazrat Khalifah tercinta.

Saya hanya ingin bilang, bahwa sebagai manusia kewajiban kita adalah memuliakan Allah Ta’ala dengan cara berbuat dan bersikap sebaik-baiknya kepada manusia yang lain. Artinya hidup harus dapat memberi manfaat kepada sesama.

Apa lagi karena sekarang ini dekat dengan hari lahir saya yang ke 52. Untuk saya pribadi, semangat itu perlu sebab meski telah jadi nenek dan sudah pensiun, aktifitas harus tetap berjalan dan kemandirian juga mesti terjaga.

Jangan sampai menyusahkan orang lain apalagi keluarga dan anak-anak. Itu saja sebenarnya. Usia jangan jadi penghalang. Keterbatasan jangan jadi penghambat. Pandemi jangan jadikan alasan.

Sikap kita sebagai manusialah yang akan menunjukkan sebaik mana keberadaan kita di mata orang lain terlebih di mata sang pencipta. Kwalitas hidup kita sesuai dengan semua yang telah kita lakukan dan mendapat reward sesuai dengan itu.

Balasannya bisa nampak secara jasmani tetapi bisa dirasakan secara batin. Itulah ukuran kebahagiaan bagi saya.

Cukup itu adalah bila perut kenyang, tidur nyenyak, badan sehat bisa bekerja, beribadah dan beramal tanpa harus bergantung kepada orang lain.

Jadi sebenarnya hari ini saya sedang merayakan kesuksesan untuk diri saya sendiri (sukses dalam ukuran saya) sekali lagi bukan karena sombong dan ingin dilihat.

Sekilas kembali kemasa lalu ada alasan kenapa saya selalu merasa puas senang bahagia dan bangga pada diri sendiri setiap kali selesai melakukan donor darah.

Sekedar cerita saja. Jauh sebelumnya ada masa ketika saya selalu sakit hingga sampai pada peristiwa dimana saya harus ke dokter dan tahu bahwa kondisi kesehatan saya sangat buruk.

Saya terpaksa harus menjalani operasi angkat rahim sebab ada tumor diperanakan saya (tumor seberat 3kg diketahui setelah operasi ) dimana ada kista dan infeksi sebelah indung telur yang menyebabkan saya hampir mati karena kehabisan darah.

HB ketika itu dibawah 4. Bayangkan saya seperti mayat hidup yang tidak pernah melihat ujung jari berwarna merah jambu. Biasanya selalu putih kehijauan pucat dan dingin.

Singkat cerita berkat karunia Allah Ta’ala, operasi berjalan sukses dan saya mendapat support 8 kantung darah demi bisa hidup hingga sekarang.

Sebenarnya, pada titik ini saya sudah kehilangan harapan untuk hidup. Sebab, ketika saya dalam keadaan paling lemah saat itu, saat itu pula suami meninggalkan saya.

Tapi entahlah. Ternyata Tuhan masih sayang dengan saya. Ia beri saya kesempatan lain untuk sembuh dan memulai suatu hidup baru yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya.

Saat itu saya merasa ada hutang bahwa dengan karunia itu saya harus bisa membayarnya dengan darah saya. Tentu dengan cara yang sama.

Setidaknya saya merasa wajib untuk berdonor minimal 8x dan setidaknya terus hingga ajal menjemput nanti. InsyaAllah.

Selamat Hari Donor Darah Sedunia

Setetes darah anda, sejuta kehidupan

 

Visits: 34

Putri Soemirat

1 thought on “8 KANTONG DARAH YANG SELAMATKAN HIDUPKU

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *