
KERJA NYATA MULAI DARI RUMAH
Manusia sangat mempunyai pengaruh paling besar terhadap lingkungan hidup. Maka dari itu, kita berkewajiban menjaga serta melestarikan lingkungan agar kehidupan tetap seimbang.
وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاءَ وَالأرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا بَاطِلا ذَلِكَ ظَنُّ الَّذِينَ كَفَرُوا فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ كَفَرُوا مِنَ النَّارِ
“Dan tidaklah Kami menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya sia-sia. Hal demikian itu adalah sangkaan orang-orang ingkar, maka celakalah bagi orang-orang yang ingkar disebabkan hukuman api yang akan menimpa mereka.” (QS. Sad:28)
Untuk menjaga dan melestarikan lingkungan, yang saya bisa lakukan adalah mulai dari rumah memisahkan sampah basah dan kering.
Untuk sampah basah bisa kita masukan ke dalam biopori yang telah kita buat di sekitar rumah, manfaatnya sangat banyak sekali yaitu bisa mengurangi sampah organik, menyuburkan tanah, mencegah terjadinya banjir dan banyak lagi yang lainnya.
Sampah kering pun kita bisa pilah lagi mulai dari yang berbahan kertas disatukan dengan kertas, begitu pun plastik, semua itu bisa dikumpulkan di rumah masing-masing, bisa dijual dan menambah penghasilan.
Di Kemang ada salah satu kampung yang sudah menerapkan cara ini. Komunitas wanita Ahmadi disana dengan menggandeng masyarakat di sekitar menjadikan kampung ini sebagai “Kampung Percontohan”.
Dengan bersemangat kaum Ibu, Bapak bahkan anak-anak tak kalah semangatnya membawa sampah kering di karung sampah yang telah mereka bawa dari rumah-rumah untuk disetorkan ke bank sampah. Proses penimbangan sampah ini dilakukan satu minggu sekali.
Di halaman rumah salah seorang anggota wanita Ahmadi (Lajnah Imaillah) sudah ada 9 pengurus bank sampah yang dengan senyumnya menyapa kedatangan anggota bank sampah.
Ada yang bagian penimbangan, ada yang mencatat dan ada juga yang bagian pengaturan penyimpanan barang. Terlihat riang diwajah para anggota ketika barang dibawanya telah ditimbang dan dicatat oleh pengurus bank sampah.
Dengan cara dibentuknya bank sampah ini menjadi eratnya persaudaraan antara mereka, yang selalu menyisihkan waktu bersama-sama untuk melakukan kerjabakti, bahkan beberapa kali mengadakan lomba menanam bunga di depan rumah, dengan memakai pot bekas botol air mineral dan menggantungkannya di tembok tembok.
Hal ini menambah keindahan tersendiri di kampung percontohan ini. Sebuah upaya kecil yang dilakukan bersama-sama, maka secara perlahan akan menciptakan perubahan yang besar.
وَلا تُفْسِدُوا فِي الأرْضِ بَعْدَ إِصْلاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا إِنَّ رَحْمَةَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ
“Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi, sesudah perbaikannya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah itu dekat kepada orang-orang yang berbuat kebajikan” (QS. Al A’raf: 57).
Kampung ini sekarang dinamakan kampung ramah lingkungan. Semoga dengan aksi ini menjadikan magnet kepada yang lain agar bisa mencontoh apa yang dilakukan oleh kampung ini. Jadi kita bisa melihat kerja nyata yang dilakukan mulai dari rumahnya sendiri. InsyaAllah pasti ada jalan.
Selamat Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
.
.
.
editor: Muhammad Nurdin
Visits: 26