Beirut dan Jalan Menghentikan Konflik Timur Tengah

Sebuah cendawan besar berwarna putih merekah. Bersama dengannya ledakan dahsyat tercipta. Menghempaskan segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Melupatkan apa saja yang masuk jangkauannya.

Ledakan tersebut berasal dari 2.750 ton amonium nitrat, setara 1.000 bom. Ratusan orang meninggal di tempat. Ribuan orang terluka. Ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal. Triliunan rupiah menjadi harga yang harus ditanggung atas kejadian tersebut.

Jutaan orang mengungkapkan kesedihan dan belasungkawa mereka atas kejadian ini. Tentu, ada juga pihak yang senang. Ironis bukan? Tapi itulah buah dari perseturuan panjang di Timur Tengah.

Ledakan bom bisa jadi hal yang biasa di Timur Tengah. Letusan tembakan tak ubahnya kebisingan serupa kendaraan bermotor. Bisakah kita hidup dalam bayang-bayang konflik yang senjata pembunuh harus turun tangan?

Lebanon tengah berada di pusaran konflik negara-negara teluk. Ledakan mahadahsyat di Beirut tak mudah untuk dianggap sebagai kecelakaan. Berbagai spekulasi muncul untuk menerjemahkan apa yang sebenarnya terjadi?

Tapi sebenarnya, menemukan pihak yang paling bertanggung jawab takkan membuahkan apa-apa. Tak akan pernah menurunkan suhu panas geopolitik di kawasan. Semua itu, hanya akan menambah sengit konflik yang terjadi.

Setiap pihak harus bisa menahan diri untuk menyerang siapapun, atau untuk menuntut balas terhadap siapapun. Perang harus segera dihentikan, dimana pun itu. Keadilan harus ditegakkan semata-mata untuk menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

Tentu, ini akan dianggap sebagai utopia. Tapi inilah jalan satu-satunya untuk menghidupkan kembali kedamaian di kawasan.

Dan. Umat Islam harus benar-benar menegakkan persaudaraan. Bahwa apapun golongannya, apapun mahzabnya, kita semua adalah saudara seiman dan seakidah. Kita harus berdamai apapun latarbelakang kita.

Tanpa perdamaian tersebut, sulit untuk memastikan peristiwa di Beirut tak terulang kembali.

Visits: 37

Writer | Website

Sab neki ki jarh taqwa he, agar yeh jarh rahi sab kuch raha ~ Akar dari semua kebaikan adalah takwa, jika ini ada maka semua ada.

1 thought on “Beirut dan Jalan Menghentikan Konflik Timur Tengah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *