
Nasihat Terbaik dalam Bersedekah
Sejatinya kehidupan di dunia hanya hitungan menit bahkan detik. Entah kapan kita akan dipanggil untuk kembali kepada-Nya. Torehkan suatu amalan kebaikan yang dengannya namamu akan selalu dikenang dan akan selalui dirindui ketika jasad ini sudah tidak lagi berpijak di bumi. Perbuatan dan amalan baik yang dapat kita lakukan salah satunya adalah sedekah.
Sedekah adalah memberikan sesuatu yang kita punya, dengan keikhlasan dan segenap jiwa raga. Sedekah merupakan amalan yang berlipat ganda pahalanya, bahkan ketika seorang jenazah diberikan kesempatan hidup. Bersedekah merupakan hal utama yg akan dilakukan.
Bersedekah sebagai suatu wujud ketakwaan dan rasa cinta manusia kepada Allah dan sesama. Sedekah akan mencapai tingkat pahala tertinggi apabila dilakukan sesuai ketentuan dan pada waktu yang tepat.
Sahabat pernah bertanya, “Ya Rasul, sedekah manakah yang lebih besar pahalanya?” Nabi saw bersabda, “Bersedekah dalam keadaan sehat dan amat sayang kepada harta tersebut.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Berdasarkan hadits di atas, dapat kita uraikan bahwa bersedekah dalam keadaan sehat sangat dianjuran oleh Rasulullah.
Pada masa ini kecenderungan manusia akan mengerahkan tenaganya untuk mencari kehidupan duniawi. Saat sehatlah manusia cenderung akan lupa terhadap Tuhan-Nya dan luput dari memikirkan kematian.
Jangan tunggu masa tua atau ketika nyawa akan terlepas dari badan baru ingat sedekah. Ketika masa itu datang, sedekah luput dari ingatan. Ada dua hal yang manusia dapat tertipu karenanya, yaitu kesehatan dan waktu luang.
Rasulullah juga menganjurkan agar kita bersedekah dengan harta yang paling kita sukai. Standar bersedekah selayaknya memposisikan kita sendiri sebagai penerima, apakah kiranya barang tersebut layak untuk disedekahkan? Jangan sampai malah memunculkan umpatan bagi penerimanya.
Pada realitanya, masih banyak kita lihat bahwa sedekah hanya memberikan suatu barang atau benda sesuai mood kita dan bahkan juga barang yang sejatinya sudah tidak kita suka. Barang yg disedekahkan seharusnya sesuatu yang paling kita suka agar berat timbangan pahalanya.
Firman Allah, “Janganlah kamu memilih yang buruk-buruk untuk kamu nafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. (QS. Al-Baqarah)
Visits: 122