BAHAYA LIDAH: INILAH PERINGATAN KERAS RASUL TENTANGNYA

Diantara tanda kekuasaan Allah Ta’ala adalah Dia menciptakan manusia dengan kesempurnaan akal dan organ tubuh yang terdiri dari jutaan sel, sehingga dapat digunakan oleh manusia sesuai dengan fungsi masing-masing untuk memberikan warna dalam kehidupan.

Salah satunya adalah lidah. Berdasarkan penuturan Maureen Stone dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Maryland, lidah merupakan bagian tubuh yang tidak pernah lelah, kecuali jika seseorang mengidap suatu penyakit. Bayangkan jika lidah mengalami kelelahan, manusia bisa berhenti bicara dan makan. Mendadak sepi dunia kita.

Begitu istimewa bagian tubuh yang dikaruniakan Allah Ta’ala kepada manusia ini. Meskipun ukurannya kecil, namun kebaikan dari apa yang diucapkan oleh lidah mampu melahirkan manfaat yang luas. Dan sebaliknya kejelekan dari apa-apa yang dikatakannya dapat membuahkan keburukan yang panjang.

Manusia yang mengumbar lidahnya dan melepaskan kekang yang mengendalikannya, maka dia akan terperosok ke dalam jurang curam yang berbahaya.

Sebagaimana Rasulullah Saw telah mengingatkan umat beliau sejak 14 abad silam. Dalam satu riwayat yang cukup panjang Rasulullah Saw memberi nasehat kepada Hadhrat Mu’adz ra, beliau Saw bersabda, “Jagalah ini (lidah).”
Mu’adz berkata, “Wahai Nabiyullâh, apakah kita akan disiksa karena apa yang kita katakan?”

Beliau Saw bersabda, “Mudah-mudahan Allah Azza wa Jalla menyayangi ibumu, wahai Mu’adz! Bukanlah manusia terjungkir di neraka di atas wajah mereka melainkan dengan sebab lisan mereka.”

Diantara bahaya lidah yang mengakibatkan dampak buruk adalah: fitnah, ghibah, dusta, mengumpat/mencaci, mengadu domba (namimah), bertengkar, berdebat kusir dan menambah kata-kata/berita yang tidak perlu yang tidak sungguh-sungguh diketahui kebenarannya.

Dalam beberapa riwayat lainnya Rasulullah Saw menyampaikan bahwa ada seseorang yang berbicara dengan satu kalimat, dimana ia tidak menganggap kalimat yang ia ucapkan itu berbahaya, namun dengan sebab satu kalimat itu ia terjungkal selama 70 tahun di dalam neraka.

Ada pula sebait kata mutiara yang menyebutkan “Sesuatu yang paling tajam di dunia adalah lidah manusia”. Namun perlu menjadi alarm juga buat kita, yang mana di zaman gadget ini lidah bisa diwakili oleh jempol dengan bahaya yang sama.

Betapa dahsyatnya bahaya lidah. Oleh sebab itu pula Hadhrat Ustman bin ‘Affan ra menyampaikan bahwa tergelincirnya lidah itu lebih berbahaya daripada tergelincirnya kaki.

Karena bencana lidah termasuk bagian dari bencana-bencana yang berbahaya bagi manusia. Jika kaki yang tergelincir mungkin hanya kita yang merasakan sakitnya, namun jika lidah yang tergelincir maka bencana lidah itu bisa saja mengenai pribadi, keluarga, masyarakat, atau umat Islam secara keseluruhan.

Seorang muslim yang menginginkan keselamatan harus menjaga lidahnya dari membicarakan hal-hal yang membawa kepada kebinasaan. Sesungguhnya diam dari perkataan yang buruk merupakan keselamatan dan keselamatan itu tidak ada bandingannya.

Rasulullah Saw memberi jaminan bagi orang yang menjaga lidahnya dengan baik. Beliau Saw bersabda, “Siapa yang menjamin untukku apa yang ada di antara dua rahangnya dan apa yang ada di antara dua kakinya, niscaya aku menjamin surga baginya”. (HR. Al-Bukhâri, no. 6474)

Lidah seorang muslim seharusnya senantiasa dibasahi oleh dzikir kepada Allah. Peliharalah lidah dengan kalimat istighfar, hiasilah ia dengan ucapan tasbih, tahmid, takbir, lantunan ayat suci Al-Qur’an, doa-doa, atau dengan saling menasehati dalam kebaikan, mendamaikan pihak yang bersengketa dan ucapan baik lainnya sehingga dapat melahirkan kebaikan bagi masyarakat luas.

Semoga Allah senantiasa memberikan pertolongan-Nya agar kita tetap terpelihara dari bahaya lidah kita.

Visits: 933

Aisyah Begum

2 thoughts on “BAHAYA LIDAH: INILAH PERINGATAN KERAS RASUL TENTANGNYA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *