MEMBANGUN KEPRIBADIAN DENGAN MENGHINDARI KEBURUKAN

Michael Oher adalah mantan atlet NFL yang sangat terkenal, terlebih setelah film biografinya yang berjudul Blind Side, rilis di tahun 2009. Sebagai anak yang terlahir dari keluarga yang berantakan dan tinggal di lingkungan yang sangat akrab dengan kekerasan dan obat-obatan, Michael kecil harus ‘diambil’ negara dan diberikan kepada keluarga asuh yang bukan keluarga kandungnya. Tapi Michael kecil sering kabur dari keluarga asuhnya, sehingga polisi harus kembali ke rumahnya dan mengambil paksa dirinya dari ibunya. 

Ada satu hal yang selalu diajarkan ibunya kepada Michael. Setiap kali ada suara tembakan atau hal-hal tak menyenangkan lainnya yang terjadi di hadapannya, Michael diminta ibunya untuk menutup mata dan telinganya sekuat tenaga. Itu pula yang dilakukan Michael setiap kali polisi datang untuk merebutnya dari ibunya. Melihat ibunya teriak dan menangis, Michael langsung menerapkan ajaran ibunya itu. Dia menutup mata dan telinganya sehingga ia tak perlu melihat rasa sedih dan pilu yang dialami ibunya. 

Kebiasaan itu kemudian membentuk kepribadian Michael menjadi sosok yang jauh dari sifat agresif. Seorang guru di mana ia bersekolah menyampaikan kepada ibu angkat Michael, Leigh Anne Tuohy, bahwa secara akademik kemampuan Michael memiliki nilai yang sangat rendah. Tapi Michael punya nilai tertinggi untuk satu hal, naluri melindungi.

Kekerasan dan ketidaksopanan adalah sesuatu yang ‘diajarkan’. Bila anak tidak mempelajarinya, maka ia tak akan tahu apalagi akrab dengan hal-hal yang tak baik. Itulah mengapa Imam Syafi’i mengatakan, “Menghindarkan telinga dari mendengar hal-hal yang tidak baik merupakan suatu keharusan, sebagaimana seseorang mensucikan tutur katanya dari ungkapan buruk.”

Bila kita terbiasa untuk tidak, atau memilih untuk tidak, mendengarkan kata-kata atau hal-hal yang tak baik, maka kepribadian untuk tidak menyukai hal-hal tak baik itupun akan terbangun dalam diri kita. 

Itu pulalah mengapa Al-Qur’an mengajarkan kita untuk beranjak pergi apabila kita berada di sebuah majelis yang hanya menjelek-jelekkan Islam. Islam tidak mengajarkan kita untuk menyerang siapapun yang menjelek-jelekkan Islam, apalagi dengan kata-kata kasar dan kekerasan. Karena apabila kita sudah sedemikian akrab dengan kekerasan dan kata-kata kasar dalam keseharian dan kehidupan kita, maka sulit untuk kita bisa mencapai kebaikan sebagaimana yang diarahkan Allah Ta’ala.

Visits: 200

Lisa Aviatun Nahar

1 thought on “MEMBANGUN KEPRIBADIAN DENGAN MENGHINDARI KEBURUKAN

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *