Lembutnya Suaramu Ya Nabi, Mengantarkan kepada Hidayah

Dikisahkan, ada seorang pengemis Yahudi miskin dan buta. Setiap harinya pengemis ini selalu mengumpat, mencaci dan menebar fitnah keburukan Nabi kepada siapapun.

Namun Rasulullah tak membalasnya, beliau malah membalas dengan kebaikan yaitu menyuapi dengan penuh perhatian, dengan kelembutan. Bahkan saat menyuapinya, pengemis tersebut masih tetap menjelek-jelekkan Rasulullah dengan kata-kata kasar.

Hingga suatu hari yang menyuapi pengemis bukanlah Rasulullah Saw, tapi diganti oleh Hadhrat Abu Bakar Ash-Shiddiq. Merasa ada yang berbeda dengan yang seperti biasanya, pengemis pun berkata kepada Abu Bakar, “Engkau bukanlah orang yang selalu menyuapiku setiap harinya.”

Lalu Abu Bakar berkata, “Yang anda maksud adalah Muhammad utusan Allah”.

Bagai disambar petir disiang bolong, pengemis itu merasa malu karena orang yang ia jelek-jelekan dan selalu diumpat dengan kata kasar adalah Rasulullah. Sang pengemis terkesima, Rasulullah tak pernah membalas kata kasar, tidak meninggikan suara bahkan bersikap lemah lembut. Dan pada akhirnya, pengemis tersebut tersentuh hatinya, dan menyatakan masuk Islam.

Dari penggalan kisah tersebut kita bisa mengambil hikmah bahwa hendaklah kita jangan sekali-kali berkata keras. Sesuai dengan hadits yang berbunyi, “Allah tidak menyukai pria yang bersuara keras (tinggi), tetapi Allah suka kepada mereka yang bersuara lembut.” (HR. Al-Baihaqi).

Merendahkan suara berarti berbicara dengan penuh ketawadhuan. Hendaklah ucapan yang kita keluarkan tidak bernada tinggi, dan merendahkan suara kepada siapapun, khususnya kepada orang yang lebih tua.

Terkadang kita lupa, saat amarah menguasai diri, acapkali kita meninggikan suara yang akhirnya berujung konflik dan mengakibatkan malapetaka.

Oleh karena itu kita hendaknya berbicara dengan lemah lembut dan penuh kepedulian terhadap orang lain. Hidayah bisa datang dari kelembutan tutur kata seseorang.

Semoga Allah Ta’ala menganugerahkan kemampuan berbicara yang baik, berkata santun dan tidak mengeraskan suara kita di hadapan siapapun. Semoga Allah Ta’ala meridhoi semua ucapan Kita.

Visits: 278

Meilita Hikmawati

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *