Misteri Yang Tak Selalu Menuntut Kita untuk Siap

Percakapan Grup Sosial Media:

Orang 1: Innalillaahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, teman-teman kalian udah pada tau belum? Rani teman kita meninggal dunia tadi pagi

Orang 2: Apa? Ah, jangan becanda kamu. Tadi malam masih ngobrol.

Orang 3: Beneran ini?

Orang 1: Beneran, ini aku dapat info dari adiknya. Katanya pas melahirkan, pendarahan hebat.

Orang 2: Innalillaahi, tadi malam memang cerita kalo dia merasa sudah waktunya lahiran. Ya Allah, Rani …

Terhenyak mendapat kabar ini. Seorang sahabat tiba-tiba tiada tanpa diduga, padahal masih bercerita beberapa saat lalu.

Kejadian seperti ini mungkin sudah sering kita temui. Kabar meninggalnya sanak keluarga, orangtua, anak, saudara, teman, tetangga, pasangan, terdengar begitu mengejutkan. Tidak ada seorangpun yang mampu mengetahui kapan nafas terakhir akan dihirupnya. Tak jarang, maut menghampiri bahkan mereka yang nampak sehat bugar.

Begitulah misteri kematian. Tak mengenal waktu, usia, tempat, sebab, dan prediksi-prediksi manusia. Semua yang bernyawa akan merasakannya. Demikian Allah Ta’ala berfirman yang artinya :

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.”  (QS Ali-Imran, ayat 185)

Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya. Masih bergetar hati mendapati kabar duka dan membaca ayat Al-Qur’an tadi. Rasanya diri begitu tidak berarti. Segala capaian di dunia tak lagi bernilai apa-apa saat tiba-tiba ajal memanggil. Semua ditinggalkan, hanya selembar kain kafan yang menemani ke liang kubur. Dan setelah itu segera bersiap menghadapi penghisaban.

Maka,

“Perbanyaklah mengingat kematian. Seorang hamba yang banyak mengingat mati maka Allah akan menghidupkan hatinya dan diringankan baginya akan sakitnya kematian.” (HR. Ad-Dailami)

Ya Allah, Ya Tuhan Kami.

Ampuni kami yang begitu lemah dan angkuh hati

Maafkan kami yang lupa diri akan datangnya hari yang tak bisa dipungkiri

Kasihani kami yang masih terjebak dalam kehidupan duniawi

Dan lalai mengingat hari esok di alam Ukhrawi

Lembutkan hati kami agar tak ingkar pada hari yang pasti

Visits: 227

Ai Yuliansah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *