KEBEBASAN MEMILIH JODOH

Dalam pernikahan, ada yang berpikir bahwa pernikahan adalah takdir Allah Ta’ala semata. Bila ia menikah dengan seseorang, maka seolah-olah itu di luar kuasanya, walau kenyataannya dia sendiri yang memilih untuk menikahi pasangannya.

Dalam Al-Qur’an, Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka.” (QS. Ar-Ra’d 13: 12). Ini adalah pernyataan bahwa Allah Ta’ala memberi umat-Nya kebebasan untuk berusaha atau memilih ke arah mana ia melangkahkan kakinya dalam hidup. Termasuk dalam hal memilih pasangan.

Ya, kita diberikan kebebasan untuk memilih dengan siapa kita ingin menikah. Pernikahan tidak semata-mata urusan takdir, ada wewenang kita juga sebagai manusia yang diberikan Allah Ta’ala. Kita diberikan hak untuk memilih sendiri pasangan hidup kita.

Tapi kemudian, kalau memang kita diberi kebebasan seluas-luasnya untuk memilih ingin menikah dengan siapa, atau bahkan untuk tidak menikah sekalipun, kenapa ada yang tak bisa kita nikahi walau kita sudah berusaha sekuat tenaga sementara di sisi lain ada yang dengan mudah menikahi orang yang diinginkannya?

Betul bahwa kita diberi kebebasan untuk menikahi siapapun yang kita inginkan, bahkan untuk tidak menikahi jodoh yang disediakan Allah, pun untuk tidak menikah sama sekali. Kita masih diberikan kuasa oleh Allah SWT untuk memilih.

Namun, kalaupun ada yang sampai tidak bisa menikah dengan orang yang diinginkan walau telah sekuat tenaga berusaha, jawaban singkatnya adalah bahwa memang tidak berjodoh.

Walaupun Allah menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan, tetapi Dia juga menyediakan jodoh dalam berbagai pilihan. Saya meyakini jodoh kita tidak satu saja. Karena Allah Ta’ala masih memberikan kita hak untuk memilih.

Bila seseorang bisa menikahi orang yang diinginkannya, berarti orang tersebut masuk dalam pilihan jodoh yang disediakan Allah Taala. Karena kalau sampai mereka menikah, maka pernikahan mereka terjadi atas restu Allah Ta’ala.

Lalu untuk mereka yang tak bisa menikah dengan orang yang diinginkannya walau ia telah berusaha sekuat tenaga, saya percaya bahwa itu bentuk kasih sayang Allah Ta’ala. Bisa jadi di masa depan, ketika kita menikahi orang tersebut, masalah yang kita hadapi tidak akan sanggup kita jalani. Dan Allah mencegah hal ini terjadi. 

Karena Dia sendiri berfirman, “Tidak seorang pun dibebani kecuali menurut kadar kemampuan-nya. (QS. Al-Baqarah 2: 234) Artinya Dia tidak akan memberikan kita ujian atau masalah yang tidak bisa kita tanggung. 

Karenanya Dia mencegah kita dari menikahi orang yang bukan saja salah, tetapi dengan menikahinya akan datang masalah yang tidak akan mampu kita atasi. Itulah salah satu bentuk kasih sayang Allah SWT pada ciptaan-Nya.

Itulah kenapa, Rasulullah Saw. memberikan petunjuknya agar kita memilih pasangan hidup dengan mengutamakan agamanya. Karena kita manusia bisa memilih pasangan hidup sesuai dengan yang kita inginkan. Termasuk memilih pasangan hidup dengan akhlak yang buruk sekalipun.

Selama orang yang kita pilih untuk nikahi masih masuk dalam pilihan jodoh dari Allah Ta’ala, pernikahan bisa terlaksana. Itulah mengapa kita diharuskan untuk berdoa sedari kecil mengenai jodoh, karena tidak saja diperlukan kehati-hatian dalam memilih pasangan hidup, tetapi juga petunjuk-petunjuk Allah Ta’ala dalam setiap langkah untuk menemukan jodoh yang terbaik.

Visits: 321

Lisa Aviatun Nahar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *