Allah Maha Pemalu dan Maha Murah Hati

“Ya Allah, kehidupan seperti apa yang tengah mereka jalani ini?” tanyaku membatin.

Satu pemandangan depan mata, cukup untuk meruntuhkan sebuah keangkuhan dan ketidak-syukuran manusia. Seorang bapak dan anak perempuan mungil, tengah mengais-ngais barang bekas dan sisa makanan di sebuah bak penampungan sampah.

Dengan topi koyak, baju kumal penuh tambalan, sang Bapak nampak begitu sungguh-sungguh mencari sesuatu yang bagi kebanyakan orang tak lebih dari barang rombengan menjijikkan.

Sementara anak perempuan mungilnya nampak duduk dengan pakaian yang tak lebih baik dari baju bekas yang dijadikan lap di rumah.

Adegan ini telah menggoreskan rasa iba sekaligus malu. Bagaimana bisa mereka menjalani hidup seperti itu? Dan malu jika tangan ini masih terlipat erat enggan mengulurkan derma kasih sayang.

Demikianlah fitratnya. Allah Ta’ala telah menganugerahkan sifat rahim dalam diri manusia. Sejahat apapun seseorang, dalam dirinya pasti memiliki rasa kasih. Lantas, bagaimana dengan Allah Ta’ala, Sang Empunya sifat Rahim itu? Seberapa besar ke-Rahiman-Nya bagi makhluk di muka bumi ini?

Demi menyaksikan pemulung mengais-ngais sampah mencari sejumput rezeki, naluri alami manusia tergerak untuk memberi. Maka demikianlah Allah Ta’ala. Kala seseorang mengais kasih sayang Tuhan-Nya dalam rantai permohonan yang tiada putus, yakinlah Dia tidak akan pernah membiarkan sang pemohon pulang dengan hampa.

Allah Ta’ala akan merasa malu, bila membiarkan hamba yang mengadu pada-Nya tak mendapat balas, sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadits:

“Sesungguhnya Allah Maha Pemalu dan Maha Murah hati. Allah malu bila ada hamba-Nya yang menengadahkan tangannya lalu dibiarkannya kosong dan kecewa.” (HR Al-Hakim)

Maka, tidak ada alasan bagi manusia untuk berlaku sombong atas orang lain, egois dan enggan memberi, enggan berbagi.

Mengeraskan hati seolah rezeki yang diterimanya hanyalah miliknya. Sementara Allah Ta’ala sendiri memiliki sifat Maha Pemalu dan Maha Murah Hati.

Memberi dan berbagi tak melulu tentang ukuran materi. Namun, tentang rasa menyayangi dan peduli pada insan lain dengan beragam corak dan cara.

Visits: 499

Ai Yuliansah

1 thought on “Allah Maha Pemalu dan Maha Murah Hati

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *