Rahasia Penerang Jiwa

Kebaikan dan keburukan adalah dua sisi kehidupan yang sangat bertolak belakang dan tak akan mungkin dapat berjalan beriringan.

Jiwa seorang manusia yang dipenuhi rasa cinta dan ketakwaan kepada Allah akan melahirkan beragam kebaikan yang tak ternilai.

Sementara jiwa seorang manusia yang tak pernah berusaha mencari cinta Ilahi dan tak pernah merasa takut kepada Wujud Sang Pencipta, akan dipenuhi dengan keburukan-keburukan akhlak yang mampu menimbulkan kerusakan moral dan kegelapan dalam kehidupan.

Bahkan cahaya Ilahi yang begitu terangpun terkadang tak lagi mampu menembus gelapnya jiwa seseorang yang telah dipenuhi oleh kekotoran dosa dan keburukan.

Seorang manusia akan senantiasa terjaga dalam kebaikan selama Nur Ilahi tetap menerangi hati dan jiwanya. Allah Ta’ala telah menetapkan bahwa Nur Ilahi itu akan tetap terjaga dengan jalan mengikuti jejak para Nabi Allah sebagai Khalifah-Nya di muka bumi. Para Khalifah utusan Allah inilah yang akan menjaga Nur Ilahi itu untuk dapat terus menerangi jiwa manusia menuju jalan kebaikan.

Allah Ta’ala mengambarkan dengan indah dalam Surah An-Nur ayat 35 mengenai kemurnian cahaya Ilahi. Khalifatul Masih II Jamaah Ahmadiyah menjelaskan tafsir dari ayat ini bahwa, Nur Ilahi akan terjaga dan terpancar indah dengan adanya semprong kaca (zujajah) yang tidak lain adalah para utusan Allah sebagai Khalifah-Nya, hingga cahaya terang melalui para wujud suci itu akan menjadi petunjuk dan cahaya penerang bagi semua manusia di dunia.

Di akhir zaman ini, kesempurnaan cahaya Ilahi itu benar-benar telah terpancar dari dalam diri utusan-Nya yang paling mulia yaitu Hadhrat Muhammad Rasulullah Saw. Ketika manusia mampu meneladani keindahan akhlak dan segala kebaikan yang ada dalam diri Rasulullah Saw, maka cahaya yang terpancar dari jiwa seorang muslim yang hakiki itupun akan menyinari jiwa orang-orang di sekelilingnya.

Karena sejatinya jiwa manusia seperti sebuah cermin, sebagaimana digambarkan oleh Imam Al-Ghazali dalam sebuah kutipan beliau, “Jiwa manusia itu seperti cermin yang memantulkan bayangannya. Kebajikan akan membuat jiwa itu bersinar, sementara keburukan akan membuatnya gelap.”

Rasulullah Saw adalah sosok yang paling sempurna dalam memberikan contoh kebajikan melalui ajaran Islam. Hanya dengan meneladani kebajikan dan akhlak beliau Saw sajalah jiwa manusia akan mampu memancarkan sinar yang dapat menerangi orang lain dan menghapuskan segala keburukan manusia di dunia.

Maka berusalah untuk meneladani segala tindakan beliau Saw dalam menjalani kehidupan agar jiwa kita dapat menjadi cermin yang memantulkan cahaya untuk menghapus galapnya keburukan dimanapun kita berada.

Visits: 484

Aisyah Begum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *