AKHLAK MULIA PEMIKAT HATI

Memiliki harta berlimpah, wajah yang menarik sangat menawan hati serta diikuti dengan akhlak yang baik seolah menjadi manusia sempurna tentulah akan mendatangkan simpati bagi semua orang yang melihatnya, bukan?! Bahkan yang awalnya bermula dari rasa simpati, bisa menjadi terpikat jatuh hati ingin memiliki sosok pribadi seperti itu. 

Dalam bayangan manusia, bila memiliki pasangan yang memiliki segalanya hidup akan mendatangkan kebahagiaan. Padahal kebahagiaan itu sangat relatif dalam pandangan setiap orang. 

Pada umumnya untuk meraih kebahagiaan dalam hidup, manusia berpikir untuk memiliki pasangan hidup, dimana mereka hanya melihat dari segi harta dan kecantikan/ketampanannya saja. Namun banyak juga yang hanya memilih dari segi akhlaknya yang baik saja. 

Seperti sebuah kisah yang dialami oleh Hz. Khadijah ra. Beliau terpukau dengan keluhuran akhlak serta kehebatan seorang pemuda yang tak lain adalah Nabi Muhammad Rasulullah SAW. Pada waktu itu Hz. Khadijah ra. adalah seorang wirausahawan yang mandiri.

Kemudian Hz. Khadijah ra. bersimpati hingga akhirnya jatuh hati kepada Nabi Muhammad SAW. Beliau tak memandang perbedaan yang ada, walaupun beliau adalah seorang wanita terkaya di Mekkah saat itu, sedangkan Rasulullah SAW. hanya seorang ‘pemuda biasa’.

Muhammad muda saat itu hanyalah pemuda tak berharta. Namun dengan karunia Allah SWT, dalam diri beliau terkumpul semua akhlak terpuji yang dikenal manusia. Kejujurannya, kedermawanannya, dan kelembutannya terkenal di seantero Mekkah.

Tak ada satu sisi pun dalam diri beliau yang tak luhur. Akhlak Rasulullah SAW. adalah sebuah keistimewaan, hingga beliau ‘meringkas’ misi dakwahnya dalam sebuah hadist, ”Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia” (HR Bukhari dan Hakim).

Begitu juga dari segi fisik, Rasulullah SAW sangat sulit dikatakan jelek.  Muhammad Husein Haikal dalam bukunya ‘Sejarah Hidup Muhammad’, dengan baik menggambarkan bagaimana indahnya wajah Rasulullah SAW., antara lain: ucapannya menyejukkan, perkataannya jelas, tidak sedikit dan tidak pula bertele-tele, sebagai buah dari kecerdasan.

Beliau adalah orang yang paling menarik dan kharismatik di antara ketiga sahabatnya. Rasulullah SAW. adalah sosok pemuda berakhlak mulia, bahkan puncak dari akhlak yang mulia. 

Melihat apa yang nampak dalam diri Nabi Muhammad SAW kala itu tentunya Hz. Khadijah ra., sangat tertarik untuk menjadikan Muhammad muda sebagai suaminya.

Sejak awal menikah, paman Nabi, Abu Thalib mengatakan kalau Rasulullah SAW. bukanlah sosok yang berharta. Tapi, tak perlu diragukan lagi jika beliau SAW adalah sosok yang sangat mulia.

Ternyata, pihak Hz. Khadijah ra. tidak mempermasalahkan hal itu. Perwakilan keluarga  menegaskan kalau mereka menerima pinangan Rasulullah SAW. karena memang telah terpikat kemuliaannya.

Hz. Khadijah ra. sangat terkesan. Ia merasa, semua perilaku akhlak Rasulullah SAW tidak hanya hebat sebagai seorang mitra dagang, tetapi bahkan sebagai pribadi manusia. Alhasil, Hz. Khadijah ra. kian merasa tertarik kepada beliau.

Dari kisah tersebut, kita dapat memetik hikmahnya bahwa untuk memperoleh simpati orang lain tidak hanya bisa dilakukan dari segi harta dan fisik saja. Sebagaimana dalam sebuah hadist berikut, “Kamu tidak bisa memperoleh simpati semua orang dengan hartamu tetapi dengan wajah yang menarik (simpati) dan dengan akhlak yang baik.” (HR. Al-Baihaqi

Semoga kita semua dapat mencontoh dan meneladani  akhlak mulia Rasulullah SAW, dengan cara  menerapkan dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. Selalu berkata jujur, bersikap lemah lembut, berucap menyejukkan, bersikap dermawan serta menerapkan akhlak luhur lainnya.

Sehingga dengan melihat akhlak baik yang nampak pada diri kita maka orang-orang yang ada di sekitar kita akan bersimpati dan terpikat untuk selalu dekat serta selalu bahagia bersama kita. Aamiin.

Visits: 394

Liana S. Syam