
Awal Kesuksesan adalah Bekerjasama dalam Kebersamaan
Tubuh Mahira terasa lelah setelah minggu ini begitu banyak pekerjaan yang harus diselesaikannya. Dia memendapatugas sebagai sekretaris di organisasi yang diikutinya. Kebetulan karena pergantian kepengurusan, ada banyak hal yang harus diselesaikan. Tak terhitung urusan surat menyurat. Tapi semuanya dia kerjakan dengan penuh ketelitian dan rasa tanggung jawab.
Ada kepuasan dalam batinnya setelah acara demi acara berlalu. Semua orang dalam organisasi bahu membahu mengerjakan tiap tugas yang diberikan panitia. Walau belum pernah ada pengalaman dalam mengerjakan tugasnya, tetapi berkat kecanggihan teknologi masa kini, semua masalah dapat teratasi. Semua berkat koordinasi dan kerjasama yang terjalin hingga tercipta sinergitas dalam organisasi.
Kisah di atas mengingatkan akan perkataan Henry Ford, seorang pengusaha yang sukses dalam bidang otomotif. Dia mengatakan, “Bersama-sama adalah awal; menjaga kebersamaan adalah kemajuan; bekerja sama adalah sukses.”
Kalau saja kata-kata itu dijadikan acuan dalam bekerja, maka tak akan lagi yang menolak peran dari tiap individu. Karena sejatinya, sekecil apapun peran yang ditugaskan seyogyanya merupakan bentuk kerjasama. Kalau kerjasama terjalin dalam menjalani kehidupan bersama, maka kesuksesan akan bisa diraih.
Kesuksesan apapun yang dijalani manusia, semua berawal dari komitmen kebersamaan. Ketika sudah berkomitmen untuk bersama, maka harus tercipta sikap saling menjaga keutuhan kebersamaan yang akan melahirkan kesuksesan. Semua hal di dunia ini membutuhkan kebersamaan karena manusia diciptakan sebagai makhluk sosial.
Sejalan dengan hal ini ada ungkapan yang melegenda hingga saat ini. Ungkapan dari Hadhrat Khalifatul Rasyidah kedua, Hadhrat Umar bi Khattab ra., “Tidak ada Islam kecuali jamaah, tidak ada jamaah tanpa kepemimpinan, tidak ada kepemimpinan tanpa ketaatan.”
Ternyata, sinergitas dari semua unsur yang ada dalam organisasi akan menimbulkan sikap saling menjaga keberlangsungan organisasi tersebut. Semua menjadi penting dalam hubungan timbal balik yang saling menguntungkan.
Seibarat rumah yang berdiri kokoh tentunya terdiri dari barang-barang pendukungnya tanpa mengecilkan barang-barang tertentu lainnya. Semua saling memberikan arti hingga tercipta rumah yang kokoh dan cantik. Begitu pula dalam sebuah organisasi, mulai dari organisasi terkecil hingga yang paling besar tidak akan mencapai kesuksesan bila semua tidak bisa saling bekerjasama.
Visits: 64