Revolusi Rohani Menciptakan Daya Perubahan Diri

Menyadari keberadaan hidup diri di alam semesta ini akan membuat manusia melalui hidupnya dengan penuh kehati-hatian. Tidak akan ada lagi kesia-siaan yang akan dilakukannya karena semua kehidupannya sungguh sangat berarti. Sedetik pun tak akan dilewatkan dengan percuma karena tahu Sang Khaliknya senantiasa memantau perilakunya.

Kesadaran manusia terutama umat Muslim akan selalu mengingat firman Allah SWT. yang sering diingatkan oleh para penceramah tentang tujuan diciptakannya oleh Allah SWT., “Dan tidaklah Aku ciptakan jin manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” [1]

Makna ibadah menurut tafsir yang ditulis oleh Hadhrat Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad ra. adalah menundukkan diri sendiri ke dalam disiplin keruhanian yang ketat lalu bekerja dengan segala kemampuan dan kekuatan yang ada sampai sepenuh jangkauannya; sepenuhnya serasi dengan taat kepada perintah-perintah Ilahi agar menerima materai pengesahan Tuhan serta mampu menjelmakan dalam dirinya sifat-sifat Tuhan. Sehingga, dirinya menjadi penjelmaan sifat-sifat Ilahi.

Kemampuan kita sebagai manusia didorong untuk membangunkan dirinya mencari Tuhan dan meresapkan keinginan mulia untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan. [2]

Alangkah indahnya kehidupan manusia bila kesadaran tersebut sudah meresap ke dalam setiap kalbu. Kehidupan manusia akan diwarnai dengan warna-warna Allah SWT. Kasih sayang, lemah lembut, menutupi aib, dan segala sifat yang bisa diserap manusia, bila telah membumi, akan tercipta dunia yang aman dan damai. Pantaslah bila ada sebutan surga dunia, karena keadaannya menentramkan hati, menyejukkan mata, dan membuat betah siapapun yang berada di sana.

Untuk dapat meraih keberhasilan tujuan hidup manusia, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmada as. bersabda, “Keberhasilan seorang Mukmin membuka keridhaan Tuhan atasnya. Keberhasilan membuatnya malu akhirnya dia menjadi bersyukur atas Rahmat-Nya ini. Setiap keberhasilannya menguatkannya untuk memulai hubungan yang baru dengan Tuhan untuk terus menambah kedekatannya dengan Tuhan. Itulah yang menimbulkan proses perubahan dalam dirinya.

Dengan kata lain siapa yang memilih Tuhan maka dia akan dipilih Tuhan dan dilindungi terhadap segala macam kehinaan di dunia ini, dia tidak akan tidak akan merasa kekurangan. Pendeknya, keberhasilan seoran Mukmin membuatnya maju, tidak berhenti di satu tempat.” [3]

Menginjakkan kaki di tahun yang baru menjadi tonggak bagi perubahan. Paling tidak terjadi perubahan pada diri sendiri. Kala setiap insan mempunyai pemikiran yang sama untuk berubah ke arah kebaikan maka keseragaman gerakan ini akan bisa mengguncang Arasy Ilahi demi terjadinya perdamaian di bumi tercinta ini.

Mari masuki tahu baru dengan segala peningkatan kebaikan, sehingga tercipta bumi baru dan langit baru sesuai dengan kehendak Sang Khalik.

 

Referensi:

[1] QS. Adz-Dzariyat 51:57

[2] Al-Qur’an, Terjemah Tafsir Singkat Jemaat Ahmadiyah, No. 2840, hal. 1776-1777

[3] Malfuzaat, Vol. I, hal. 149

Visits: 71

Erah Sahiba

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *