
Rahasia Umur Panjang dan Rezeki Berlimpah
Dikisahkan ada seorang saudagar kaya dari Arab yang bernama Rakfat, yang sedang sakit. Ia sudah pergi ke pengobatan mujarab di seluruh penjuru Arab, namun kesembuhan tak kunjung datang. Hingga akhirnya ia pun merasa putus asa dengan penyakit yang dideritanya. Di tengah keputusasaan datanglah seseorang yang menyarankan untuk berobat ke negeri Cina.
Ia pun bergegas mendatangi salah satu dokter terkemuka di China. Ia divonis kanker hati dan tidak memiliki umur yang panjang lagi. Dokter berpesan agar segera dioperasi. Jika tidak, maka 2 hari lagi bisa jadi ia meninggal dunia. Ia pun tak menolak operasi, tetapi meminta izin kepada dokter untuk pulang ke Arab. Ia ingin bersilaturahmi sebentar ke seluruh keluarganya.
Saat ia pulang, apa yang dilakukan? Ia bersilaturahmi kepada keluarga, sanak saudara, teman, sahabat dan semua orang yang pernah dikenal. Rakfat mengunjunginya satu per satu hingga semua mendapat jatah untuk didatangi. Rakfat selalu mengatakan kepada setiap orang yang didatangi, “Aku sekarang sudah tidak punya banyak waktu lagi, dokter memvonis kalau aku mengidap kanker hati dan umurku tinggal dua hari ini. Semua yang kumiliki kini sudah tidak ada gunanya lagi. Maka dari itu aku memohon maaf kepada Anda atas segala kesalahanku selama ini, baik yang disengaja maupun yang tidak sengaja.”
Semua orang pun sedih mendengar ini. Hari kedua ia pun hendak pergi ke Cina. Namun, di bandara ia melihat seorang ibu tua yang sedang mengais sisa makanan di kotak sampah. Ia pun sedih melihat itu. Tulang dan daging sisa yang dikais oleh ibu tua tersebut adalah untuk pesta anak-anaknya di rumah. Mengetahui itu, ia pun segera pergi ke swalayan untuk membelikan daging.
Rakfat bergegas masuk ke sebuah swalayan dekat ibu itu mengumpulkan sisi tulang-belulang dan sampah daging. Ditemuilah salah satu pelayan, Rakfat berkata, “Wahai pelayan, aku membeli daging 1 kg setiap hari selama setahun aku bayar kontan sekarang. Oh, sebentar, 1 kg tidak cukup. Kalau begitu 2 kg selama satu tahun aku bayar kontan. Setelah ini berikan kepada ibu itu setiap hari 2 kg selama 1 tahun.”
Ia segera memberikan daging pada ibu itu sembari memberi tahu, ia telah membeli banyak daging yang bisa diambil setiap hari. Hal itu membuat si ibu tua sangat senang, hingga mendoakan Rakfat, “Ya Allah, semoga Engkau berikan pemuda ini rizki yang cukup, umur yang panjang, kesehatan, keselamatan dan limpahkan segala kebaikan untuknya.”
Mendengar doa ibu tadi, semangat hidup Rakfat bangkit lagi, tubuhnya menjadi segar lagi. Rakfat pun pamit. Tiba di Cina, ia segera ke rumah sakit untuk melangsungkan operasi. Sebelumnya dokter memeriksa terlebih dahulu. Alangkah terkejutnya, keajaiban datang. Sungguh luar biasa, dokter pun sangat terkejut melihat penyakit kanker hati Rakfat sembuh total. “Sungguh ANEH TAPI NYATA, Anda dinyatakan SEMBUH TOTAL dari penyakit KANKER HATI,” ucap dokter.
Sungguh indah bukan kisah di atas. Allah SWT. memberikan contoh nyata bagaimana pentingnya menjalin tali silaturahmi sesama umat manusia. Dan ini merupakan salah satu bentuk hak-hak dalam sebuah persaudaraan. Silaturahmi juga merupakan jembatan kasih sayang dalam sebuah persaudaraan.
Hal ini selaras dengan sabda Hadhrat Masih Mau’ud as., “Dan bersikap baik jugalah terhadap persaudaraan, sebab persaudaraan itu juga merupakan hak-hak (yang harus dilaksanakan).”
Dalam Islam, hal penting dalam menjalin persaudaraan erat dan penuh kasih sayang salah satunya yaitu dengan terus menjalin silaturahmi. Dan seperti kisah di atas, silaturahmi bagaikan obat yang dapat memanjangkan umur seseorang serta dapat meluaskan rezeki. Hal ini telah diterangkan oleh Rasulullah saw., sebagaimana tertera dalam sebuah hadits.
Dari Anas Bun Malik r.a. Rasulullah saw bersabda: Rasulullah saw pernah bertanya: “Maukah kalian aku tunjukkan amal yang lebih besar pahalanya daripada salat dan puasa?” “Tentu wahai Rasulullah,” jawab para sahabat. Beliau saw menjelaskan: “Engkau damaikan yang bertengkar, menyambungkan hubungan silaturahim yang terputus, mempertemukan kembali saudara-saudara yang terpisah. Barangsiapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan di luas kan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan tali silaturrahim.” [1]
Dalam hadits lain Rasulullah saw. juga bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka muliakanlah tamunya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka sambung lah tali silaturahim. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka katakanlah yang baik atau diam.” [2]
Untuk itu sangat penting sekali bagi kita semua umat Muslim dan sesama manusia untuk mempererat tali persaudaraan dengan silaturahmi yang merupakan sebagai salah satu tanda keimanan kita kepada Allah SWT.
Referensi:
[1] HR. Bukhari dan Muslim
[2] HR. Bukhari
Visits: 82