
Rahasia Doa Mustajab: Keterkabulan Doa di Saat Berpuasa!
Puasa sebagai rukun Islam merupakan salah satu ibadah yang wajib dilakukan umatnya khususnya bagi mereka yang sudah balig. Mengapa Allah SWT. Mewajibkan hamba-Nya untuk berpuasa?
Hadhrat Masih Mau’ud as. Mengibaratkan orang yang tidak memahami hakikat puasa seperti orang yang tidak pergi ke suatu negeri maka bagaimana mungkin dapat menjelaskan keadaan negeri tersebut? Sabdanya, “Orang berpuasa hendaknya senantiasa memperhatikan bukan hanya menahan lapar saja melainkan hendaknya sibuk dalam berzikir kepada Allah Ta’ala sehingga memperoleh tabattul dan inqita’. Artinya melepaskan makanan jasmani untuk mendapatkan jamuan rohani.” [1]
Di dalam ajaran Islam, puasa merupakan sebuah simbol pengorbanan yang sempurna bagi seorang hamba, sehingga orang yang berpuasa mempunyai banyak keistimewaan salah satunya dalam berdoa. Doa juga merupakan salah satu ibadah yang harus selalu dilakukan bagi umat manusia khususnya bagi umat Islam sebagai bentuk penghambaan kepada Allah SWT. Sang Maha Pencipta.
Berdoa bisa dilakukan di mana pun dan kapan pun. Meski begitu tetap saja seseorang yang hendak berdoa harus memperhatikan hatinya dan tempat yang bersih dari kekotoran ketika doa-doa tersebut akan di panjatkan. Kemudian ada suatu keistimewaan bagi orang-orang yang berpuasa dalam berdoa. Ada sebuah hadits yang meriwayatkan bahwasanya ada tiga macam doa yang tidak akan ditolak oleh Allah SWT. Yaitu, “Doa orang yang berpuasa sampai ia berbuka, Doa pemimpin yang adil, dan Doa orang yang teraniaya.” [2]
Hadhrat Muslih Mau’ud ra. Bersabda, “Ramadan menarik perhatian manusia ke arah keitaatan hakiki yang bersamaan dengan itu menarik perhatian ke arah doa. Ibaratnya seorang dermawan yang membukakan pintu-pintu khazanahnya memanggil untuk mengambilnya. Di hari-hari bulan Ramadan Allah Ta’ala membukakan pintu-pintu berkat dan rahmat-Nya bagi hamba-hamba-Nya. Oleh karena itu perbanyaklah doa.” [3]
Mengapa orang yang berpuasa begitu istimewa sehingga Allah SWT. Pun tidak akan menolak doanya? Karena orang yang berpuasa tidak hanya berusaha untuk menahan dirinya dari rasa lapar dan haus semata yang merupakan sarana pokok dalam hidupnya. Akan tetapi orang yang berpuasa juga harus menahan dirinya dari segala macam hawa nafsu yang ada di dalam dirinya, sehingga ketika seseorang berpuasa, akan tampak suatu pengorbanan di dalam dirinya yang telah bersedia berkorban demi Allah SWT. Dengan meninggalkan hasrat-hasrat duniawi yang dicintainya. [4]
Islam telah memperkenalkan orientasi dan arti rohani baru dalam peraturan puasa. Menurut Islam, puasa merupakan lambang pengorbanan yang sempurna. Orang puasa bukan hanya menjauhi makan dan minum sebagai sarana hidup utama, yang tanpanya manusia tidak dapat hidup. Akan tetapi juga menjauhi istrinya sendiri yang merupakan sarana untuk mendapat keturunan. Jadi, orang yang berpuasa membuktikan kesediaannya dengan sungguh-sungguh bahkan bila diperlukan sanggup mengorbankan segala-galanya untuk kepentingan Tuhan dan Khalik-nya. [4]
Untuk itu, ketika kita berpuasa sunah apalagi berpuasa di bulan suci Ramadan, perbanyaklah doa baik dengan hati yang baik. Insya Allah, Allah SWT. Tidak akan menolak doa-doa orang yang sedang berpuasa dan akan mengabulkan doa yang sebaik-baiknya pengabulan di mata Allah SWT.
Mari manfaatkan bulan suci ini untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan puasa yang berkualitas dan doa yang penuh harap. Semoga kita semua menjadi hamba-Nya yang lebih baik dan mendapatkan rahmat-Nya di dunia maupun di akhirat.
Referensi:
[1] Al-Hakam, jld. 11, No. 2-11, tgl. 17.1.1907; Malfuzat, jld. 9, hal. 122-123
[2] HR. Tirmidzi
[3] Khutbah Hadhrat Muslih Mau’ud ra.,tgl. 19.4.1926; Al-Fazl, 24.11.1968
[4] Al-Qur’an, Terjemah dan Tafsir Singkat Ahmadiyah Indonesia, No. 206, hal. 131
Visits: 58