HADHRAT RASULULLAH SAW. SANG BAPAK LITERASI DUNIA

Hadhrat Rasulullah saw. adalah bapak literasi dunia, dimana beliau saw. sangat berperan besar dalam mendorong pentingnya mencari ilmu, membaca, dan menulis di tengah masyarakat Arab yang sebelumnya sangat minim literasi.

Mengingat pula bahwa wahyu pertama Hadhrat Rasulullah saw. adalah mengenai perintah membaca “Iqra’ bismi rabbika alladzi khalaq” [1]. Ini menekankan bahwa lahirnya Islam beriringan dengan semangat literasi.

Salah satu upaya nyatanya antara lain yaitu mendorong pembebasan tawanan dengan mengajar menulis dan membaca. Tepatnya setelah Perang Badar, yaitu dimana Hadhrat Rasulullah saw. memberi pilihan kepada tawanan yang bisa membaca dan menulis, mereka dijanjikan kebebasan namun syarat mengajari 10 muslim cara membaca dan menulis. Ini adalah revolusioner pada zamannya.

Ilmu pun bisa menjadi sarana jalan menuju surga, sebagai yang tertera di dalam sebuah hadist,

“Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” [2]

Masyarakat Madinah yang terbentuk menjadi orang-orang yang mencintai ilmu Hadhrat Rasulullah saw membuat Suffah di Masjid Nabawi menjadi tempat menimba ilmu pertama di kota Madinah.

Jadi memang wajar apabila Hadrat Rasulullah saw. dipandang sebagai tokoh pelopor literasi global. Menjadi sangat jelas bahwasanya Bapak literasi dunia bukanlah berasal dari negara-negara Barat, melainkan dari padang pasir Hijaz. Ialah Hadhrat Rasulullah Muhammad saw. yang berangkat dari seseorang yang tidak memiliki kemampuan membaca dan menulis, atas rahmat dari Allah SWT. beliau saw mampu bermetamorfosis melalui perinta Iqra’ yang artinya bacalah.

Disamping itu peristiwa ini bertalian dengan seorang pecinta sejati dari Hadhrat Rasulullah, yakni Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as. (Imam Mahdi dan Al Masih yang dijanjikan). Beliau dijuluki sultanul qalam karena beliau banyak menghabiskan waktunya untuk membaca, menelaah Al-Qur’an dan mengkaji kitab-kitab lainnya. Sehingga dari ilmu yang beliau as. dapatkan mampu memberi dampak signifikan kepada banyak orang melalui karya-karya tulisan beliau, baik itu buku maupun artikel.

Namun sayang sekali umat islam yang kini berada di akhir zaman justru dalam keadaan miskin dalam Literasi dan ini sungguh fenomena yang ironis. Kita perlu menyadari bahwa menggiat literasi adalah tugas sekaligus tanggung jawab bagi setiap muslim, sebagai umat Hadhrat Rasulullah saw. yang seharusnya mengamalkan apa yang di ajarkan oleh beliau saw .

 

Referensi :

[1] QS. Al-‘Alaq: 1 

[2] HR. Muslim

Visits: 60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *