PESAN PENTING DARI SANG PENAKLUK HATI

“Pemimpin seperti apa yang paling anda harapkan?” Banyak orang pasti menginginkan sosok pemimpin yang baik, peduli dan memahami apa yang mereka inginkan. Harapan yang besar pada seorang pemimpin, baik dalam ruang lingkup masyarakat terkecil (keluarga), lingkungan pekerjaan, organisasi, hingga sosok pemimpin di suatu negara.

Sejarah mencatat begitu banyak contoh pemimpin yang dicintai oleh pengikutnya seperti David Cameron, Jose Mujica, Hugo Chavez, Evo Morales hingga Mahmoud Ahmadinejad, para pemimpin bersahaja yang begitu dicintai rakyatnya. Namun, pernahkah terpikir oleh kita bagaimana sosok-sosok pemimpin hebat ini bisa terlahir? Apakah mungkin anak keturunan kita mampu menjadi pemimpin hebat seperti mereka?

Islam sebagai agama universal telah melahirkan satu sosok pemimpin terbaik di dunia, sejak awal beliau diutus hingga saat ini, bahkan sampai di akhir dunia nanti. Sang Penakluk hati, Rasulullah saw. Beliau begitu mencintai umatnya dan sangat dicintai pengikutnya. Teladan Terbaik sebagai pemimpin di ruang lingkup terkecil masyarakat (keluarga) hingga tercatat sebagai pemimpin paling berpengaruh di dunia.

Tak ragukan lagi bagaimana keindahan akhlak beliau saw. Sebagai pemimpin dalam rumah tangga, beliau biasa melakukan segala aktifitas yang dianggap tabu oleh kebanyakan para suami untuk meringankan beban istri di rumah. Tak dapat dipungkiri bagaimana keluhuran akhlak yang beliau tampilkan mampu mengubah kaum Jahiliyyah menjadi para sahabat terbaik yang tertulis di Jannah. Tak dapat dilukiskan dengan kata-kata bagaimana kecintaan beliau pada umatnya hingga akhir hayat beliau dengan kepiluan menyebutkan kata perpisahan, “Umatku … umatku …” saat akan kembali bertemu dengan Sang Khalik.

Sang penakluk hati ini telah memberikan pesan penting kepada kita terkait tentang kepemimpinan,

Dari Ibnu Umar Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan diminta pertanggung jawabannya terhadap orang yang dipimpinnya, seorang kepala negara adalah pemimpin dan ia akan diminta pertanggung jawabannya terhadap orang yang dipimpinnya, seorang lelaki adalah pemimpin dalam rumah tangganya dan ia akan diminta pertanggung jawabannya terhadap orang yang dipimpinnya, seorang wanita adalah pemimpin di rumah suaminya dan dan dia akan diminta pertanggung jawabannya terhadap orang yang dipimpinnya, seorang pembantu adalah pemimpin di rumah tuannya dan ia akan diminta pertanggung jawabannya terhadap apa yang dipimpinnya. [1]

Sebagai umat Islam yang memiliki sosok teladan terbaik dalam kehidupan nyata, bukanlah suatu kemustahilan bagi kita untuk mampu melahirkan sosok pemimpin terbaik bagi dunia. Selama kita mampu meneladani wujud suci Rasulullah saw, dan menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan. Sebagaimana Hadis di atas yang menyebutkan sejatinya setiap jiwa adalah pemimpin, yang mampu dan bertanggung jawab untuk memimpin dirinya sendiri, mengarahkan hati, jiwa dan pikirannya pada kebaikan. Dimana kita dapat menemukan tempat terbaik dari seorang individu yang baik?

Rumah, ya rumah adalah tempat awal dibentuknya karakter seorang pemimpin yang menyerap segala ilmu serta perilaku yang didapat dari orang terdekat yaitu orang tua. Bagaimana seorang ayah sebagai pemimpin yang tegas dan bijaksana dalam keluarga memberikan teladan terbaik bagi anak-anaknya. Bagaimana seorang ibu dengan kasih sayangnya mengajarkan rasa peduli dan empati kepada sesama. Dari sinilah karakter seorang pemimpin masa depan terbentuk. Dalam skala yang lebih luas, individu yang baik dalam keluarga akan mampu membawa nilai-nilai positif tersebut ke dalam masyarakat. Mereka akan menjadi contoh yang baik bagi orang lain, dan mampu membangun hubungan yang kuat dengan masyarakat. Dengan demikian, mereka akan menjadi pemimpin yang efektif dan berpengaruh dalam masyarakat, dan mampu membawa perubahan positif bagi banyak orang.

Lahirkanlah seorang pemimpin dari rumah yang di dalamnya ajaran Al Qur’an diterapkan. Mulai dari menanamkan keyakinan akan wujud Allah Swt, menjalankan ibadah dan mempraktikkan setiap contoh terkecil yang dilakukan oleh Rasulullah saw. Berusahalah sekuat kemampuan menjadi orang tua yang paham akan tugas dan tanggung jawabnya, yang layak menjadi panutan dan idola bagi anak-anaknya. Orang tua yang setiap malam-malamnya tak pernah luput dari sujud untuk mendoakan yang terbaik baik generasi penerusnya.

Referensi

[1] (Muttafaq ’alaih – Bukhari no hadist :893 dan Muslim no hadits: 1829)

Views: 34

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *