
ILMU DAN IMAN, PONDASI MASA DEPAN YANG LEBIH BAIK
Kondisi dunia saat ini sangat memprihatinkan. Banyak negara-negara Muslim yang masih dilanda berbagai masalah, seperti kemiskinan, konflik, dan ketidakadilan. Sistem pemerintahan yang korup dan tidak amanah juga menjadi salah satu utama kemunduran umat Islam. Banyak pemimpin yang lebih mementingkan kepentingan pribadi dan golongannya daripada kepentingan rakyat. Hal ini menyebabkan umat Islam kehilangan arah dan tidak memiliki harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Apakah kita hanya akan berdiam diri dan membiarkan generasi setelah kita menjalani masa depan yang bobrok tak tentu arah?
“Bangunlah generasi muda dengan ilmu dan iman, maka engkau sedang membangun masa depan umat.”
Sebuah pesan yang sangat inspiratif dan sarat makna dari ulama besar KH. Hasyim Asy’ari.
Ilmu merujuk pada segala bentuk pengetahuan, baik ilmu agama maupun ilmu pengetahuan umum. Hadhrat Rasulullah saw. bersabda, “Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim.” [1] Memiliki ilmu pengetahuan yang cukup dapat menjadikan generasi muda yang cerdas, kreativitas tinggi, dan berdaya saing global. Mereka dapat beradaptasi dan mampu memecahkan masalah yang kompleks, sehingga kualitas hidup mereka pun meningkat.
Begitu pentingnya ilmu pengetahuan, hingga Rasulullah saw. pun memberikan syarat kepada tawanan perang Badar yang pandai membaca dan menulis untuk mengajari sepuluh anak Muslim hingga mereka mahir. Setelah itu, mereka dibebaskan.
Selain menuntut ilmu, hal yang tidak kalah penting untuk ditanamkan pada generasi muda adalah pentingnya memiliki iman. Iman akan menjadi kompas dalam menjalani hidup. Iman yang kuat akan menuntun generasi muda untuk menggunakan ilmunya demi kebaikan, bukan untuk keserakahan atau kejahatan.
Orang tua memiliki peran penting dalam menanamkan iman kepada anak-anak mereka. “Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” [2] Rumah dan orang tua menjadi tempat dimana contoh kebaikan dan keluhuran nilai-nilai Islam ditanamkan pertamakalinya. Dengan demikian, generasi muda dapat tumbuh menjadi individu yang menjunjung tinggi kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab.
Ilmu tanpa iman bisa menjadi bumerang, sedangkan iman tanpa ilmu akan mudah terombang ambing oleh kebodohan. Oleh karena itu, orang tua hendaknya seimbang dalam memberikan pendidikan formal dan ilmu agama.
Generasi yang berilmu dan beriman menjadi benih yang berperan penting dalam menumbuhkan masa depan yang lebih baik. Mereka akan menjadi pemimpin yang cerdas, adil, jujur, serta mampu mencari solusi dari setiap permasalahan dengan bijaksana. Dengan demikian, mereka dapat menjadi agen perubahan dan membantu menciptakan masyarakat yang harmonis dan sejahtera.
Referensi:
[1] HR.Ibnu Majah
[2] Al-Qur’an QS. At-Tahrim: 6
Views: 50