
MEREKA YANG TERPANGGIL UNTUK BANGUN BANGSA
Di antara para menteri Presiden Jokowi, nama Erick Thohir adalah yang paling dibicarakan di berbagai media, baik cetak, elektrotik, bahkan jagat media sosial.
Bukan cuma soal penunjukkan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) sebagai petinggi di salah satu BUMN, tapi juga karena gebrakan bersih-bersihnya di lingkungan BUMN yang selalu menjadi pusat pemberitaan di berbagai media.
BUMN dianggap sebagai kementerian paling basah. Menjadi ladang paling subur tumbuhnya praktik korupsi. Sudah berapa kali terjadi OTT di lingkungan BUMN?
Ini menunjukkan fungsi utama didirikannya BUMN sebagai salah satu sumber pendapatan negara tengah menjadi banjakan oleh oknum-oknum yang tidak jelas visi kebangsaannya.
Belum genap sebulan menjabat, Erick Thohir sudah memberhentikan seluruh deputi dan sekretaris kementerian. Tentu proses ini diambil karena ada yang tidak beres di jajaran petinggi BUMN.
Komitmennya untuk menjadikan bisnis perusahaan pelat merah ini bersih dari praktik korupsi berlanjut. Ia kumpulkan 32 bos BUMN. Ia menyampaikan, tidak boleh ada lagi lobi-lobi untuk pertahankan jabatan. Kalau kinerja bagus, perusahaan untung, enggak usah khawatir dengan jabatan, ungkapnya.
Erick Thohir juga menyinggung soal kebiasaan para bos BUMN yang makan di restoran mahal dan mewah, padahal keuangan perusahaan mereka merah.
Ia menyebutnya orang-orang seperti sebagai yang “tidak berakhlak”. Bukannya malah prihatin dengan keadaan perusahaan, malah berfoya-foya di atas kebobrokan kinerja.
Ditempatkannya BTP di salah satu BUMN juga sebagai bentuk komitmennya untuk menjadikan BUMN sebagai perusahan negara yang mampu berkontribusi untuk membangun bangsa ini.
Ia tahu bahwa BTP mempunyai rekam jejak yang baik dalam memimpin. Kerja keras BTP memajukan dan membangun Jakarta menarik perhatian Erick Thohir.
Apalagi, BTP mempunyai komitmen yang sama untuk membersihkan lingkungan tempatnya memimpin dari tikus-tikus rakus pengerat uang rakyat.
Erick Thohir adalah pebisnis kelas internasional, bukan kaleng-kaleng. Ada yang mengatakan total harta senilai 12 triliun. Ada juga yang mengatakan 20 triliun. Ia tercatat pernah menjadi pemegang saham mayoritas di klub sepak bola inter Milan. Yang dijualnya lagi dengan meraup keuntungan 2 triliun.
Dengan posisi bergelimang harta, Erick Thohir merasa terpanggil berbuat sesuatu untuk bangsa.
Erick Thohir pernah berkata di hadapan media, “Mohon maaf, background saya swasta. Alhamdulillah, Allah sudah memberikan sesuatu yang lebih buat saya. Mungkin, sudah waktunya saya bersih-bersih (di lingkungan BUMN).”
Gerakan bersih-bersih yang dilakukannya menunjukkan bahwa ia telah selesai dengan dirinya. Kini, ia akan habis-habisan mengerahkan kemampuannya dalam berbisnis untuk memajukan BUMN.
Saya yakin, akan lahir orang-orang seperti Erick Thohir yang merasa terpanggil untuk memajukan bangsa ini. Mereka yang tulus membangun. Yang merasa resah dengan kemajuan yang begini-begini saja.
Mereka memutuskan untuk tampil di dalam arena. Berhadapan dengan para predator uang rakyat yang telah menggurita, dan mencengkram setiap birokrasi kita.
Memang semua butuh waktu. Tapi, bukan berarti mustahil.
Dan kini, semuanya terlihat mungkin.
Visits: 57
Sab neki ki jarh taqwa he, agar yeh jarh rahi sab kuch raha ~ Akar dari semua kebaikan adalah takwa, jika ini ada maka semua ada.