JERITAN HATI SEORANG ISTRI PENGEMUDI OJOL AKIBAT COVID-19

Buat sebagian istri buruh harian lepas seperti kami, dampak virus corona seminggu belakangan sangat terasa untuk keluarga.

Bagaimana tidak? Apa yang didapat hari ini, hanya bisa dinikmati untuk kebutuhan hari itu juga. Tidak ada kepastian untuk esok, lusa atau sebulan kemudian.

Jangankan berfikir untuk “nyetok” bahan makanan sebulan, untuk beli beras seliter, sayur-mayur dan tempe-tahu pun kepastian mengenainya seperti harga masker yang tidak mungkin kembali normal.

Keputusan Pemerintah memberlakukan “social distancing”, sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona menjadi buah simalakama buat kami.

Jika ikut aturan Pemerintah tersebut maka anak-anak menjerit karena harus tetap makan setiap hari. Jika terus berkeliaran di luar, kemungkinan terjangkit virus menjadi lebih besar.

Pada akhirnya, akuhanya bisa pasrah sambil berdoa untuk keselamatan suami  tercinta. Sebab, tiada lagi tempat bergantung yang paling handal selain Dia.

Pada saat ini, banyak tempat-tempat wisata, mal-mal bahkan sekolah-sekolah yang ditutup. Sudah barang tentu sangat berdampak buruk buat penghasilan suami sebagai Pengemudi Ojek Online.

Saat pulang ke rumah. Dengan wajah yang tertunduk lesu. Dengan mata yang kuyu menghadapi realita hidup yang mencekik. Ia bercerita cuma dapat dua kali orderan.

Batinku remuk. Seketika di setiap sudut mataku menggenang kuat titik-titik air mata. Tapi aku berusaha untuk kuat, meskipun kelemahan tengah menguasai kami.

Banyak orang yang tidak berani berpergian keluar rumah. Itulah sebabnya, rezeki pun tidak berani mampir ke suamiku. Meskipun ia sudah dicari-cari hingga ke pelosok kota.

Dalam keadaan seperti ini kami hanya pasrah dan berprasangka baik kepada Allah. Satu keyakinan kami terhadap-Nya adalah Dia tidak akan membiarkan umatnya mati kelaparan. Bahkan semut yang ada di lubang batupun ada rezekinya.

Kami juga tetap berbaik sangka pada Pemerintah. Kami percaya Pemerintah bisa menyelesaikan permasalahan ini, meskipun dalam perjalanannya butuh berbagai pengorbanan bagi banyak orang.

Oke… Emak-emak, ibu-ibu… be happy yah…!!!

Tetap bersabar dan berdo’a dan terus mendekatkan diri kita kepada Allah. Tetap semangat demi buah hati tercinta.

Visits: 52

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *