AL-QUR’AN: HIDAYAH YANG MENGANDUNG BERKAH

Al-Qur’an adalah kitab yang paling sempurna dan lengkap, sehingga tidak ada kitab lain yang dapat melebihinya. Al-Qur’an adalah sumber utama ajaran Islam. Al-Qur’an merupakan suatu hidayah yang Allah Ta’ala berikan kepada umat manusia di muka bumi ini. Al-Qur’an juga merupakan suatu petunjuk dari Allah untuk manusia dalam menjalani setiap harinya. Berbagai permasalahan hidup dan segala pertanyaan yang berkecamuk di dalam dada manusia, jawabannya terdapat di dalam Al-Qur’an.

Sebegitu baiknya Allah Ta’ala kepada hamba-Nya sehingga Dia menurunkan rahmat-Nya dalam bentuk Al-Qur’an.

Meskipun Al-Qur’an telah diturunkan beribu-ribu tahun yang lalu, namun manfaat dan hikmah di dalamnya akan terus ada hingga saat ini. Ia tidak akan pernah pudar dimakan waktu meski zaman semakin melangkah maju. Al-Qur’an akan selalu menjadi petunjuk utama bagi masyarakat Muslim di seluruh dunia.

Sebagai wujud kasih sayang-Nya kepada manusia, Allah Swt. menurunkan berbagai bentuk petunjuk agar manusia tidak tersesat dalam menjalani hidup. Al-Qur’an sendiri disebut sebagai hudan—petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa—yang membimbing hati, pikiran, dan perbuatan menuju kebenaran. Hidayah ini hadir dalam bentuk yang beragam, sesuai kebutuhan dan kesiapan tiap hamba

Hidayah yang Allah Swt. turunkan untuk hamba-Nya ada berbagai macam, di antaranya:

Al-Qur’an membawa manusia dari zaman kegelapan menuju Nur Ilahi.

Allah Swt. membimbing para hamba-Nya agar tidak terus berada dalam zaman kegelapan yang berupa kekafiran, kesesatan, kebodohan, dan lain sebagainya, menuju Nur Ilahi berupa nikmatnya iman, ajaran Islam, juga berbagai ilmu pengetahuan yang tidak pernah manusia ketahui. Semua terjawab dalam kitab yang sempurna ini.

Sebagaimana Allah berfirman: “Alif Lam Ra. Inilah sebuah Kitab yang telah Kami turunkan kepada engkau, supaya engkau dapat mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya dengan izin Tuhan mereka, kepada jalan Tuhan Yang Maha Perkasa, Maha Terpuji.” [2]

Al-Qur’an juga membimbing manusia menuju jalan yang lurus, baik, dan adil.

Hal ini dapat dicapai dengan mengikuti dan mengamalkan ajaran Islam dengan sebenar-benarnya, dengan mengikuti segala petunjuk yang telah Allah berikan dalam Al-Qur’an.

“Sesungguhnya, Al-Qur’an ini memberi petunjuk kepada apa yang paling benar; dan memberi kabar suka kepada orang-orang beriman yang berbuat amal saleh bahwa bagi mereka ada ganjaran yang besar.” [3]

Al-Qur’an memberi kabar suka kepada orang-orang beriman, sekaligus peringatan kepada mereka yang ingkar terhadap Tuhan-Nya.

Di dalam Al-Qur’an diterangkan tentang konsep surga dan neraka. Bagi mereka yang beriman dan beramal saleh, maka Allah Swt. akan memberikan pahala berlipat ganda dan memasukkan mereka ke dalam surga-Nya di hari akhir nanti. Sebaliknya, bagi mereka yang ingkar terhadap Tuhan-Nya, maka mereka akan mendapatkan balasan sesuai apa yang mereka kerjakan di dunia.

“Sesungguhnya, Al-Qur’an ini memberi petunjuk kepada apa yang paling benar; dan memberi kabar suka kepada orang-orang beriman yang berbuat amal saleh bahwa bagi mereka ada ganjaran yang besar. Dan memberi peringatan bahwasanya orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat, Kami telah sediakan bagi mereka azab yang pedih.” [4]

Al-Qur’an sebagai penyembuh hati dan rahmat bagi mereka yang beriman.

Al-Qur’an dapat menyembuhkan penyakit hati dan akhlak yang tercela. Penyakit hati bersumber pada kurang yakinnya diri pada kuasa Allah Swt. yang berakibat menimbulkan iri dengki, kegelisahan, kebingungan, yang membawa pada tindakan yang tidak terpuji. Maka Allah Swt. dengan kasih sayang-Nya menurunkan Al-Qur’an yang menjadi penawar bagi jiwa-jiwa yang masih jauh dari Dia.

“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu penyembuh dan rahmat bagi orang-orang yang beriman; tetapi tidaklah itu menambah kepada orang-orang yang aniaya melainkan kerugian.” [5]

Al-Qur’an berisikan petunjuk dan nasihat kepada umat manusia agar meningkatkan ketaatan dan amal saleh, juga dapat mengambil pelajaran penting dalam setiap kisah para umat terdahulu yang diterangkan dalam Al-Qur’an. Sebagaimana Allah SWT. berfirman: “Sesungguhnya dalam riwayat mereka itu ada pelajaran bagi orang-orang yang berakal. Ini bukanlah suatu hal yang telah dibuat-buat, melainkan suatu penyempurnaan apa yang telah ada sebelumnya dan penjelasan terperinci untuk segala sesuatu, dan suatu petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.” [6]

Dari berbagai hidayah yang Allah Swt. berikan dalam bentuk Al-Qur’an, Allah Swt. juga memberikan karunia keberkahan bagi mereka yang mempelajari dan mengamalkan ajaran Al-Qur’an.

Hadhrat Masih Mau’ud as, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as, menjelaskan dalam buku Inti Ajaran Islam bagian pertama bahwa:

“Ketika seseorang mematuhi sepenuhnya petunjuk Al-Qur’an, mengikat dirinya secara total kepada perintah-perintahnya, mencamkan petunjuknya dengan kecintaan yang tulus dan sempurna serta tidak mengurangi sama sekali ketaatannya, maka pengamatan dan perenungan kalbu yang bersangkutan akan memperoleh Nur, di mana ia akan diberikan kesadaran akan mutiara-mutiara hikmah pengetahuan Ilahiah yang tersembunyi di dalam firman-firman Tuhan, dan pengertian yang dalam akan turun ke kalbu mereka laiknya hujan yang lebat. Dalam Al-Qur’an, pengertian yang dalam ini diberi nama kebijakan sebagaimana diungkapkan dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah: 270.

‘Dia memberi kebijakan kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan barang siapa diberi kebijakan maka sungguh ia telah diberi berlimpah-limpah kebajikan.’

“Pengetahuan dan pemahaman yang disebut sebagai kebijakan tersebut bersifat amat komprehensif dengan segala hal yang baik, laiknya sebuah samudra luas yang dikaruniakan kepada para penganut firman Ilahi. Pengamatan dan perenungan mereka diberkati sedemikian rupa sehingga kebenaran luhur akan tercermin dalam jiwa mereka dan kebenaran sempurna akan dibukakan bagi mereka. Bantuan Ilahi akan memberikan segala sarana sehingga telaah yang mereka lakukan akan sempurna dan tidak mengandung kesalahan. Berkat ini semua, maka pengetahuan, wawasan, argumentasi, bukti-bukti, dan mutiara-mutiara ruhani yang mereka peroleh akan bersifat lengkap dan sempurna sehingga tidak bisa dipadani oleh orang-orang lain. Tidak dengan kemampuannya sendiri mereka itu bisa mencapai keluhuran batin demikian karena mereka ini selalu dibimbing oleh pemahaman tersembunyi dan dukungan Ilahi. Melalui kekuatan pemahaman tersebut, mereka akan menemukan rahasia-rahasia dan Nur dari Al-Qur’an yang tidak mungkin dicapai semata-mata dengan menggunakan logika manusia yang lemah.” [7]

Masya Allah, sungguh luar biasa kasih sayang Allah Swt. untuk semua hamba-Nya. Dia menurunkan Al-Qur’an yang penuh hidayah juga berkah bagi mereka yang mau mempelajari, mengamalkan, juga menaati segala petunjuk yang telah Ia jabarkan dalam Al-Qur’an.

Semoga kita semua termasuk dalam hamba-Nya yang selalu mengamalkan dan menaati segala perintah dan larangan sesuai petunjuk Allah Swt. dalam Al-Qur’an.

 

Referensi

[1] Imam Malik bin Anas. Ucapan tentang Al-Qur’an sebagai hidayah. Dalam: UIN Antasari. Meneladani Kisah Imam Malik bin Anas yang Berkawan dengan Penguasa.

[2] Al-Qur’an, Surah Ibrahim, .

[3] Al-Qur’an, Surah Al-Isra’, 17:10

[4] Al-Qur’an, Surah Al-Isra’, Ayat 10–11.

[5] Al-Qur’an, Surah Al-Isra’, Ayat 82.

[6] Al-Qur’an, Surah Yusuf, Ayat 112.

[7] Hazrat Mirza Ghulam Ahmad. Inti Ajaran Islam: Bagian Pertama, Bab 4 – Kitab Suci Al-Qur’an.

Visits: 40

Mega Maharani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *