
Buah Membalas Kejahatan dengan Kebaikan
Memang sulit untuk membalas kejahatan dengan kebaikan. Hati manusia cenderung ingin membalas dendam ketika disakiti. Namun, Islam mengajarkan umatnya untuk memaafkan dan membalas kejahatan dengan kebaikan.
Sikap ini tidak hanya mencerminkan akhlak yang mulia, tetapi juga dapat membawa kebaikan yang lebih besar dalam kehidupan. Membalas kejahatan dengan kebaikan dapat meredakan permusuhan, menyatukan hati, dan mendatangkan keberkahan dari Allah SWT.
Allah SWT memerintahkan umat-Nya untuk membalas kejahatan dengan kebaikan sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an, “Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan cara yang lebih baik. Maka tiba-tiba orang yang antara kamu dan dia ada permusuhan seakan-akan telah menjadi teman yang setia.” [1]
Ayat ini mengajarkan bahwa membalas keburukan dengan kebaikan dapat meluluhkan hati musuh dan menjadikan mereka sebagai sahabat. Allah menekankan bahwa sikap ini hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang sabar dan memiliki kedudukan tinggi di sisi-Nya.
Rasulullah saw. adalah teladan terbaik dalam membalas kejahatan dengan kebaikan. Beliau bersabda, “Bukanlah orang kuat itu yang pandai bergulat, tetapi orang kuat adalah yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah.” [2]
Hadits ini mengajarkan bahwa kekuatan sejati bukan terletak pada fisik, tetapi pada kemampuan mengendalikan emosi dan membalas keburukan dengan kebaikan. Contoh nyata dari akhlak Rasulullah saw. adalah ketika beliau menghadapi perlakuan buruk dari penduduk Thaif.
Meski dilempari batu hingga berdarah, Rasulullah saw. tidak membalas dendam. Beliau justru berdoa, “Ya Allah, berilah petunjuk kepada kaumku karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui.” [3]
Sikap pemaaf Rasulullah saw. ini akhirnya membuka hati banyak orang untuk menerima Islam. Dalam kehidupan sehari-hari, Rasulullah saw. selalu membalas kejahatan dengan kebaikan.
Salah satu kisah yang menginspirasi adalah tentang seorang wanita tua Yahudi yang selalu melemparkan kotoran kepada beliau setiap kali lewat di depan rumahnya.
Suatu hari, wanita itu sakit dan Rasulullah saw. justru menjenguknya. Tindakan mulia ini membuat wanita tersebut tersentuh hingga akhirnya memeluk Islam.
Ada beberapa hikmah membalas kejahatan dengan kebaikan, di antaranya:
1. Menghapus Permusuhan
Kebaikan dapat meluluhkan hati yang keras dan menghapus rasa permusuhan.
2. Mendapat Pahala
Allah menjanjikan pahala besar bagi orang yang mampu bersabar dan memaafkan.
3. Meningkatkan Derajat di Sisi Allah
Orang yang mampu membalas kejahatan dengan kebaikan memiliki derajat tinggi di hadapan Allah.
4. Menjadi Teladan yang Baik
Sikap ini menjadi contoh yang baik bagi orang lain dalam bersikap bijaksana.
Membalas kejahatan dengan kebaikan memang berat, tetapi mendatangkan banyak kebaikan. Dengan meneladani Rasulullah saw. dan mengamalkan ajaran Al-Qur’an, kita dapat menjadi pribadi yang mulia dan membawa kedamaian di lingkungan sekitar.
Semoga Allah SWT. senantiasa membimbing kita untuk selalu bersikap sabar dan membalas keburukan dengan kebaikan.
Referensi:
[1] QS. Fussilat 41: 35
[2] HR. Bukhari dan Muslim
[3] HR. Bukhari dan Muslim
Visits: 82