
Hindari Berlebih-Lebihan, Inilah Etika dan Adab dalam Makan Minum
Dalam Islam, Allah Ta’ala melarang hamba-hamba-Nya untuk makan dan minum yang berlebihan. Hal itu karena Allah S.W.T. tidak menyukai segala hal yang sifatnya berlebihan.
Sebuah hadits menyatakan, “Sesungguhnya termasuk pemborosan bila kamu makan apa saja yang kamu bernafsu memakannya.” (HR Ibnu Majah).
Selain itu, agama kita juga sangat memperhatikan soal adab saat makan dan minum. Dan kita sangat dianjurkan untuk mencontoh adab Rasulullah S.A.W.
Ada beberapa adab yang perlu diperhatikan saat makan dan minum. Sebagai orang Islam kita terlebih dahulu hendaknya membaca doa karena ini merupakan bentuk rasa syukur kita kepada Allah S.W.T. atas rezeki yang telah dilimpahkan-Nya.
Selanjutnya kita hendaknya mencuci tangan sebelum dan setelah makan. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan dilakukan agar menjaga kebersihan tangan. Sebab, ketika tidak mencuci tangan, kuman yang terdapat pada tangan akan tercampur pada makanan yang menimbulkan penyakit.
Mencuci tangan setelah makan juga disabdakan Rasulullah S.A.W., “Barang siapa tertidur sedang di kedua tangannya terdapat gajih (lemak), lalu ketika bangun dia sudah menderita suatu penyakit, maka hendaklah dia tercela, kecuali dirinya sendiri.”
Selanjutnya, agama kita memerintahkan bersikap sederhana dan seimbang mengonsumsi makanan. Sebaiknya makan makanan dengan gizi yang seimbang. Kita juga harus menjauhi sikap berlebih-lebihan dan rakus.
Rasulullah S.A.W. juga melarang makan sambil bersandar karena hal itu berbahaya bagi kesehatan dan mengganggu pencernaan lambung. Beliau juga mencontohkan minum dengan tiga kali tegukan dilakukan sambil duduk dan tidak bernapas dalam gelas. Mungkin hal ini sedikit sulit untuk dilakukan akan tetapi sangat baik untuk dilakukan.
Makan juga dianjurkan untuk dilaksanakan bersama-sama, baik itu dengan keluarga dan sahabat. Hal ini agar dapat menciptakan kebersamaan dan nuansa yang penuh kasih sayang serta saling mencintai. Makan bersama juga akan memberi nilai positif bagi selera makan.
Ketika makan di luar rumah atau restoran dan rumah makan, sebaiknya menghormati budaya tradisi tempat tersebut, seperti rasa makanan. Tidak boleh membenci atau menghina makanan tertentu sekalipun makanan itu di luar kebiasaannya.
Kita juga perlu bersikap lembut apabila sedang merawat orang sakit. Umat Islam tidak boleh memaksa orang yang sedang sakit untuk memakan makanan tertentu.
Saat makan kita juga harus bersikap sopan. Tidak membelakangi orang lain karena hal itu akan mengganggu selera makan.
Sebelum makan daging atau makanan pokok, ada baiknya didahului dengan makan buah-buahan. Ini dapat memancing lambung untuk segera mengeluarkan getah lambung yang akan sangat membantu dalam proses pencernaan lain.
Itulah etika makan dalam Islam. Sekiranya sebagai umat Muslim, kita bisa mengikuti etika tersebut. Jangan melampaui segala sesuatu yang sudah ditetapkan oleh ajaran agama.
Visits: 260