JALAN KESULITAN DALAM MERAIH KEIMANAN

Keimanan tidak pernah diraih dengan jalan yang mulus. Selalu ada ujian dan tantangan yang menyertai setiap jiwa yang ingin meraih dan meningkatkan kualitas keimanannya. Karena Allah Ta’ala sendiri menjanjikan dalam kitab-Nya, “Dan pasti Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan dalam harta, jiwa dan buah-buahan; dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah 2: 156)

Dalam Al-Qur’an pula kita diperlihatkan sendiri jejak langkah para nabi yang tak pernah sepi dari tekanan dan ujian dalam menyampaikan ketauhidan. Bahkan untuk setingkat Rasulullah Saw., sosok manusia sempurna kekasih sejati Allah Ta’ala, ujian dan tekanan tak pernah pergi dari kehidupannya. 

Padahal, bila kita mencoba berpikir dengan pemikiran kemanusiaan kita, bagaimana mungkin kita tega mendatangkan kesusahan kepada orang yang kita cintai? Allah Ta’ala yang mencintai Rasulullah Saw. sedemikian rupa, sehingga dunia dan segala isinya ini sengaja diciptakan untuk kehadirannya, mengapa ‘tega’ mendatangkan kesusahan kepada beliau saw.?

Karena di balik setiap ujian dan tantangan, ada sebuah pelajaran berharga yang tak akan bisa didapatkan dari kesenangan dan kemudahan. Dari setiap tempaan ujian dan tantangan, kita bertumbuh. Ada sebuah kutipan bagus dari Karen Mueller Coombs, “Often the right path is the one that may be hardest for you to follow. But the hard path is also the one that will make you grow as a human being.” Seringkali jalan yang benar adalah jalan yang mungkin paling sulit untuk kau ikuti. Tapi jalan yang sulit adalah juga jalan yang menjadikanmu bertumbuh sebagai manusia.

Sebuah hadits mengatakan, “Orang yang shaleh selalu mendapat tekanan-tekanan.” (HR. Al-Hakim). Tekanan-tekanan yang dihadapi orang-orang saleh tidak hanya meningkatkan kualitas keimanannya, tetapi juga menjadi pupuk yang akan mendatangkan buah keimanan bagi orang-orang yang menyaksikan kesabarannya. Rasulullah Saw. dan umatnya di masa-masa awal menghadapi berbagai tekanan dan ujian yang begitu berat. Tetapi kesabaran dan keteguhan mereka justru membuat takjub para penentang sehingga mampu melembutkan hati mereka yang berfitrat bersih untuk akhirnya menerima Islam.

Itulah jalan yang harus ditempuh manusia yang ingin masuk golongan orang-orang saleh, orang-orang yang terus meningkat kualitas keimanannya melalui jalan kesulitan. Jalan yang dipenuhi dengan ujian dan tekanan-tekanan. Semoga kita semua bisa meraih tingkat keimanan sebagaimana yang diraih oleh orang-orang soleh. Aamiin Allaahumma Aamiin. 

 

 

 

Visits: 138

Lisa Aviatun Nahar

1 thought on “JALAN KESULITAN DALAM MERAIH KEIMANAN

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *