JAUHI PERMUSUHAN PERERAT PERSAUDARAAN

Melihat keadaan dunia pada saat ini rasanya semakin mengkhawatirkan. Konflik dan permusuhan yang telah menyulut perpecahan hingga peperangan telah terjadi di mana-mana baik antar individu, antar kelompok masyarakat, maupun antar negara. Nyaris setiap hari kita disuguhi oleh kabar yang sungguh menyesakkan dada, misalnya kabar tentang konflik dan permusuhan antara pasangan suami dan istri atau antara anak dan orang tua.
Belum lagi konflik dan permusuhan antar sesama kelompok masyarakat misalnya antar ras, suku, dan agama.

Bahkan belum lama ini kita juga mendengar adanya konflik dan permusuhan antara negara Thailand dan Kamboja, Israel dan negara-negara Timur Tengah, hingga konflik dan permusuhan antara negara Indonesia dan Malaysia pun sempat memanas kembali. Keadaan-keadaan tersebut diisukan bisa menjadi pemicu terjadinya perang dunia ketiga.

Rasa-rasanya dunia semakin jauh dari rasa aman dan perdamaian. Apakah yang memicu terjadinya konflik dan permusuhan seperti itu? Biasanya keadaan seperti itu terjadi akibat urusan-urusan duniawi di mana manusia lebih mengutamakan hawa nafsunya dan kepentingan pribadi daripada kepentingannya kepada Tuhan dan agama sehingga orang-orang cenderung memikirkan dan mementingkan diri sendiri hingga merasa lupa bahwa setiap dari kita adalah bersaudara.

Sebagaimana Allah SWT berfirman “Sesungguhnya semua orang mukmin bersaudara.” [1] Sehingga, Allah SWT memerintahkan umat muslim dan umat manusia agar senantiasa menciptakan dan menjaga perdamaian dunia. Allah SWT pun memerintahkan apabila ada dua golongan orang-orang mukmin tengah berperang, maka damaikanlah di antara keduanya dengan adil.” [2]

Sering kali konflik dan permusuhan juga terjadi di dalam agama itu sendiri akibat dari sifat keaku-akuan dan merasa paling benar. Suatu konflik dan permusuhan yang terjadi di antara umat muslim bisa menjadi sebuah ancaman yang besar bagi keamanan dan kesetiakawanan. Untuk itu, Allah SWT menekankan betapa pentingnya hubungan persaudaraan di dalam Islam.

Apabila terjadi pertikaian antar sesama muslim atau sesama manusia, maka muslim lainnya atau manusia lainnya harus melakukan islah atau perdamaian di antara mereka, karena kekuatan Islam terletak pada eratnya hubungan persaudaraan. Bahkan, ada sebuah hadis yang meriwayatkan bahwa “Tidak halal bagi seorang muslim memusuhi saudaranya lebih dari tiga hari.”[3]
Subhanallah, bermusuhan selama tiga hari saja tidak baik apalagi jika lebih dari itu. Permusuhan atau saling bermusuhan adalah perbuatan setan yang dapat menghalangi ampunan dari Allah SWT sehingga apabila terjadi konflik dan permusuhan hendaknya melakukan islah atau perdamaian dengan cara yang terpuji yaitu saling memaafkan.

Untuk itu, Allah SWT telah berfirman,”Hai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, dan Kami telah menjadikan kamu berbangsa-bangsa, bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya di antara kamu yang paling mulia adalah yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha waspada.”[4]
Sehingga, ayat tersebut merupakan dasar persaudaraan yang mencakup seluruh umat manusia yang menekankan betapa pentingnya menjauhi permusuhan dan pentingnya mempererat hubungan persaudaraan karena di mata Allah SWT kedudukan setiap manusia adalah sama dan yang membedakannya adalah ketakwaannya.

Referensi :
[1] Qs. Al-Hujurat, 49:11
[2] Qs. Al-Hujurat, 49:10
[3] HR. Bukhari dan Muslim
[4] Qs. Al-Hujurat, 49:14

Views: 137

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *