Jihad Masa Kini untuk Meraih Kemerdekaan yang Hakiki

Semakin hari kondisi dunia semakin mengkhawatirkan. Konflik antarindividu hingga konflik antarnegara semakin memanas tak terhindarkan. Peperangan pun sedang terjadi di beberapa negara, baik secara masif maupun secara terang-terangan.

Semua itu terjadi akibat dari rusaknya jasmani dan rohani umat manusia. Karena keserakahannya, ada sebagian manusia yang tidak pernah merasa cukup dan ingin menguasai dunia hingga mereka menimbulkan kerusakan dan kerusuhan di muka bumi. Bahkan, dengan berani mereka mengambil hak orang lain dan kemerdekaan suatu wilayah demi memuaskan nafsu duniawinya.

Sehingga muncul suatu pertanyaan, apakah benar sebagai manusia kita telah meraih kemerdekaan yang hakiki? Kemudian bagaimana cara kita untuk menghadapi kondisi dunia yang sedang tidak baik-baik saja?

Jawabannya adalah dengan berjihad di jalan Allah. Sebagaimana telah diriwayatkan oleh Imam Bukhari bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, “Tidak ada hari, yang amal saleh di dalamnya lebih Allah cintai daripada sepuluh hari ini (Dzul Hijjah).” Mereka berkata “Wahai Rasulullah, tidak pula berjihad di jalan Allah?” Beliau berkata: “Tidak pula berjihad di jalan Allah, kecuali seorang laki-laki yang keluar berperang di jalan Allah dengan jiwa dan hartanya kemudian tidak kembali membawa sesuatu pun.” (HR. Bukhari)

MasyaAllah! Dari hadis tersebut dapat kita ambil hikmahnya bahwa orang yang berjihad di jalan Allah dengan mengorbankan jiwa dan hartanya adalah setara nilainya dengan amal-amal saleh yang dikerjakan pada waktu-waktu yang dicintai Allah.

Jihad sendiri berarti mengusahakan dengan segala daya dan upaya yang kita miliki untuk mencapai suatu kebaikan. Bagi kita sebagai umat muslim, jihad juga berarti membela agama Islam dengan mengorbankan jiwa dan harta yang kita miliki untuk mempertahankan agama Islam. Namun, jihad seperti apa yang harus kita lakukan di masa kini?

Pertama, jihad melawan hawa nafsu karena jihad yang paling utama bagi seseorang adalah melawan dirinya dan hawa nafsunya. Kerusakan yang terjadi pada dunia saat ini berawal dari kumpulan hawa nafsu umat manusia akan cinta dunia yang tak terbendung, sehingga melawan hawa nafsu dengan cara memperbanyak amal saleh adalah bentuk jihad dalam mengorbankan jiwa dan memerdekakan diri kita di masa kini agar tidak jatuh cinta pada dunia.

Kedua, jihad dengan menggunakan pena. Sebagaimana Hadhrat Masih Mau’ud a.s. bersabda, “Saat ini kita berperang bukan menggunakan senjata tetapi kita berperang dengan menggunakan pena.” Begitu banyak ujaran kebencian dan kebohongan yang disebarkan melalui lisan maupun tulisan hingga berhasil menimbulkan perpecahan dan permusuhan.

Terlebih saat ini, pertukaran informasi di seluruh dunia hanya dalam hitungan detik. Sehingga dengan kita menyebarkan pesan cinta dan damai serta kebenaran melalui sebuah tulisan adalah bentuk jihad kita di masa kini.

Ketiga, mengorbankan harta di jalan Allah dengan cara membayar pengorbanan, zakat, infak dan sedekah untuk menyebarkan ajaran Islam ke seluruh dunia. Memberikan bantuan kepada saudara-saudara kita yang terkena bencana dan peperangan pun adalah bentuk jihad kita di masa kini.

Tidak bisa dipungkiri bahwa di sebagian negara, saat ini jihad dengan menggunakan senjata adalah nyata adanya demi memperjuangkan hak mereka sebagai manusia dan kemerdekaan negaranya. Seperti negara Palestina yang sedang memperjuangkan hak hidupnya dari negara Israel yang telah melakukan kekerasan tiada henti dengan begitu kejamnya.

Namun perlu diketahui bahwa umat Muslim tidak boleh memulai perang dan umat Muslim boleh berperang jika umat lain yang memulai perang terlebih dahulu itu pun sebagai bentuk perlindungan diri. Semoga kita semua dapat meraih kemerdekaan yang hakiki dalam diri kita dengan berjihad di jalan Allah.

Visits: 46

Laesa Nurul Kautsar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *