Kecelakaan Bagi Pendusta Meski Hanya Canda

“Hey, tau gak? kemaren aku lewat kuburan, trus ada pocong ngajak belanja pas malam 12-12, TAPI BOONG …!!!” Dan tertawalah mereka yang mendengarnya.

Akhir-akhir ini sedang marak ungkapan serupa ini, terutama di kalangan anak-anak ABG, atau dalam acara-acara komedi dan hiburan lawak yang maksudnya tidak lain hanyalah sebuah candaan untuk membuat suasana lebih rame, lebih cair.

Namun, ucapan-ucapan seperti itu yang tadinya hanya bermaksud melucu dan dianggap sepele saja, ternyata mengandung kebohongan. Sementara, bohong atau dusta adalah suatu perbuatan orang yang tidak beriman.  

“Sesungguhnya mereka yang mengada-adakan dusta hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah; dan mereka itulah pendusta”. (An-Nahl, 16:105)

Apakah Islam melarang melucu atau bercanda?

Dari Abu Hurairah ra, ia berkata; Mereka ( Para Sahabat ) berkata, “Ya Rasulullah sesungguhnya engkau mencandai kami”, Beliau SAW bersabda : “Sesungguhnya aku tidak pernah mengatakan sesuatu kecuali yang benar.” (HR. At-Tirmidzi)

Nah, dari hadits ini dapat dimaklumi bahwa Rasulullah SAW pun pernah mencandai para sahabatnya, namun dalam candaan Beliau SAW tidak mengandung kebohongan.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga kehati-hatian dalam menyampaikan sebuah cerita, jangan sampai di dalamnya ada unsur dusta. Mengenai hal ini, Rasulullah SAW memberikan peringatan keras, sebagaimana dijelaskan dalam hadits,

“Celaka bagi orang yang bercerita kepada satu kaum tentang kisah bohong dengan maksud agar mereka tertawa. Celakalah dia … celakalah dia” (HR Abu Dawud dan Ahmad).

Alih-alih mengedepankan candaan berbumbu dusta demi settingan sebuah suasana, maka lebih indah memilih jalan kejujuran dan berbicara apa adanya sesuai dengan kenyataan.

“Sesungguhnya kejujuran menunjukkan kepada perbuatan baik, dan perbuatan baik menunjukkan kepada surga dan sesungguhnya seseorang yang membiasakan jujur ia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan, sesungguhnya dusta menunjukkan kepada perbuatan dosa, dan perbuatan dosa menunjukkan kepada neraka, dan sesungguhnya seseorang yang biasa berdusta ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.” (HR. Bukhari Muslim).

 

Visits: 443

Ai Yuliansah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *