KEDUDUKAN ORANG YANG BERTAWADHU DI HADAPAN ALLAH SWT

Setiap manusia dilahirkan ke dunia dengan memiliki karakter khas individu yang antara satu sama lain bisa berbeda atau dalam Islam dikenal dengan akhlaq. Ada akhlaq baik dan ada akhlaq burukDan karakter (akhlaq) yang dimiliki seorang individu adalah cerminan dari apa yang nampak bahkan ada di dalam individu tersebut.

Salah satu akhlaq baik yang paling dikedepankan dalam konteks berinteraksi dengan orang lain adalah tawadhu. Secara etimologi tawadhu berasal dari kata wadh`a yang berarti merendahkan, serta juga berasal dari kata ittadha`a dengan arti merendahkan diri. Singkatnya tawadhu memiliki arti rendah hati yang melingkupi tidak sombong, tidak angkuh, menghindari penilaian angkuh, sombong. 

Sebenarnya rendah hati dan rendah diri memiliki pemaknaan yang berbeda. Namun dalam prakteknya, orang-orang yang mengedepankan rendah hati cenderung menunjukan sikap rendah diri. Hal ini bukan muncul karena rasa kurang percaya diri, tawadhu lebih mengarah kepada bagaimana dirinya berada di antara orang-orang sekitar dan menempatkan dirinya tidak lebih baik. bertolak belakang dengan orang yang memiliki akhlaq sombong (takabur) yang justu menghargai dirinya terlalu berlebihan di hadapan yang lain.

Tawadhu menurut Ahmad Athoila adalah sesuatu yang timbul karena melihat kebesaran Allah SWT. Orang yang mengedepankan tawadhu  paham betul bahwa apa yang dia miliki meliputi kelebihan dari segi fisik, ilmu pengetahuan dan kekayaan adalah karunia dari Allah SWT. Yang mana aspek-aspek inilah yang sebenarnya menjadi sarana bagi manusia untuk memiliki kedudukan di mata Allah SWT. 

Ketika Allah SWT. menurunkan nikmat kepada makhluk-Nya, itu semata-mata adalah ujian, sama halnya saat Allah SWT. memberikan kesulitan. Apakah hamba-Nya mengingat Tuhannya atau justru terlena dengan nikmat sesaat? Oleh sebab itu pemikiran orang-orang yang mengedepankan tawadhu melihat apa yang dia miliki hanya sebatas titipan yang sewaktu-waktu bisa diambil kembali.

Seperti dibahas sebelumnya bahwa tawadhu atau rendah hati berbeda dengan rendah diri. Maksudnya tawadhu di sini tidak ada korelasi dengan merendahkan harga diri yang mana akhlaq ini ditujukan untuk menarik keberkatan Allah SWT. Justru tawadhu mampu meningkatkan derajat individu tersebut di hadapan yang lain dengan cara dihormati dan dihargai, karena orang yang tawadhu cenderung menjadi pribadi yang tidak tamak, tidak serakah dan memuliakan manusia lain selayaknya perintah Allah SWT. Selain derajatnya meningkat di mata manusia, orang bertawadhu memiliki derajat yang tinggi di hadapan Allah SWT.

Dan bagi orang-orang yang sombong (takabur) dunia ini adalah segalanya, dimana pengakuan dari orang lain adalah orientasinya. Tidak jarang dirinya menempatkan dirinya di atas orang lain dengan cara selalu menganggap dirinya benar, anti-kritik bahkan menolak nasehat, baginya di dalam dirinya hanya ada kelebihan dan menolak segala bentuk kekurangan. Cenderung mengagungkan kelebihannya untuk merendahkan orang lain.

Padahal Allah S.W.T berfirman, “Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat ayat-ayat(Ku), mereka tidak beriman kepadanya, dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus menempuhnya, yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat – ayat Kami dan mereka selalu lalai dari padanya.” (Q.S Al- Araf:146)

Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwasanya derajat yang tertinggi adalah derajat yang diberikan Allah SWT., dimana ketika pola pemikiran kita terfokus mengejar keridhaan Allah SWT. maka Allah pun menggantinya dengan kemuliaan di mata makhluk-Nya dan di hadapan Allah SWT.

”Barangsiapa rendah hati kepada saudaranya semuslim maka Allah akan mengangkat derajatnya, dan barangsiapa mengangkat diri terhadapnya maka Allah akan merendahkannya.” (Ath-Thabrani)

 

Visits: 224

Renna Aisyah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *