
Lailatul Qadar Lebih Baik daripada Seribu Bulan
Alhamdulillah, tak henti ucapan syukur kepada Allah SWT. yang masih memperkenankan hamba-Nya untuk menemui kembali bulan suci Ramadan ini. Bulan suci Ramadan adalah sesuatu yang sangat dinantikan oleh setiap umat Muslim pada umumnya karena di bulan yang mulia ini semua amalan akan dilipatgandakan sehingga kita bisa melihat mesjid-masjid penuh sesak oleh jamaah untuk berburu amalan di bulan Ramadan.
Bulan Ramadan tentunya identik dengan Lailatulqadar. Apa itu Lailatulqadar? Allah SWT. berfirman, ”Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan.” [1]. Inilah yang menyebabkan kenapa malam ini begitu agung dan mulia serta diburu oleh umat Muslim di dunia. Karena malam ini memiliki nilai lebih dari seribu bulan, itu kurang lebih 83 tahun.
Jadi kalau kita bersungguh-sungguh beribadah di malam ini maka nilai ibadah kita akan jauh lebih berharga dan bernilai lebih dibandingkan dengan ibadah-ibadah yang kita lakukan selama 83 tahun lamanya.
Bahkan Hadhrat Muslih Mau’ud ra., Khalifatul Masih II bersabda dalam tafsir kabir, “Seribu merupakan bilangan paling tinggi dalam bahasa Arab dan berarti bilangan dengan nilai yang tidak terhingga, karena nilai seribu dalam Bahasa Arab merupakan nilai yang tertinggi dan paling puncak.” [2]
Ayat ini berarti bahwa Malam Takdir itu nilainya lebih baik daripada semua bulan yang tidak terhitung bilangannya, yaitu zaman Hadhrat Rasulullah saw. Zaman Hadhrat Rasulullah saw. lebih baik dan lebih unggul daripada semua jumlah zaman. Ayat ini juga mengandung isyarat kemunculan muslih rabbani (imam zaman) di antara orang Muslim ketika mereka memerlukannya. [2]
Jadi siapa yang tidak tergoda untuk mendapatkan Lailatulqadar? Ciri dari Lailatulqadar juga sudah dijelaskan oleh yang Mulia Rasulullah saw, “Carilah Lailatulqadar itu di 10 malam terakhir bulan Ramadan pada tanggal-tanggal ganjil.” [3]
Puasa menimbulkan ketenangan dan membukakan jalan ketentraman dalam pekerjaan-pekerjaan duniawi. Ketentraman diri dari segala keburukan yang menuntun manusia untuk memperoleh qurub (kedekatan) Ilahi menuju ketakwaan sempurna. [4]
Ketika Lailatulqadar diraih seharusnya jangan memiliki anggapan bahwa kewajiban telah selesai. Jika sedikit pun tidak berusaha keras di dalam bulan Ramadan, maka rasa bangga itu sia-sia belaka. Tiba saatnya waktu untuk melindungi segala khazanah yang telah terkumpul selama bulan Ramadan dengan doa, memohon kepada Sang Pelindung agar melindungi dari para pencuri amal.
Semoga kita semua dikarunia Allah SWT. untuk mendapatkan ridha-Nya mendapatkan Lailatulqadar. Aamiin.
Referensi:
[1] QS. Al-Qadr 97: 4
[2] Al-Qur’an, Terjemah dan Tafsir Singkat Ahmadiyah, No. 3396, hal. 2117.
[3] HR. Bukhari
[4] Khutbah Jumatul Wada Hadhrat Khalifatul Masih I ra., 1.11.1907
Visits: 80