
Memaknai Cobaan dalam Hidup Kita
Sejatinya, cobaan dalam hidup adalah dari Allah Ta’ala dan merupakan ujian yang diberikan oleh Allah Swt. kepada setiap manusia sebagai bentuk kecintaan kepada hamba-Nya. Adanya cobaan tersebut akan dapat melatih kesabaran dan semakin meningkatkan ketakwaan kita kepada Sang Pencipta.
Karena Allah Swt. telah berfirman, “Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah Khabar gembira kepada orang -orang yang sabar.” (QS.Al-Baqarah: 156)
Diriwayatkan bahwa Nabi Ayub. a.s. diberikan suatu cobaan oleh Allah Swt. dengan sebuah penyakit kulit selama 18 tahun. Penyakit ini sangat mengerikan karena membuat badan nabi Ayub a.s. panas dan kulitnya melepuh. Selain itu, badannya pun menjadi sangat kurus.
Seluruh dagingnya mengelupas sampai yang tersisa hanya tulang dan ototnya saja.
Badannya juga mengeluarkan bau anyir sehingga hal ini membuat Nabi Ayub a.s. sampai diusir oleh para tetangganya. Bahkan mereka menempatkan Nabi Ayub a.s. di tempat pembuangan sampah. Tidak ada seorang pun yang merasa kasihan kecuali isterinya yang setia karena selalu mengingat kebaikan suaminya kepadanya.
Nabi Ayub a.s. menderita penyakit kulit itu selama 18 tahun. Bagian tubuhnya yang tidak terkena penyakit hanya hati dan lidahnya.
Kendati begitu Nabi Ayub a.s. justru semakin sabar dan tabah akan ujian dari Allah Ta’ala. Ia pun menggunakan hati dan lidahnya untuk terus bertasbih kepada Allah Swt.
Nabi Ayub a.s. pun memanjatkan doa, “Ya, Tuhanku. Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.” (Q.S Al-Anbiya, ayat 84)
Allah Swt. rupanya mendengar doa Nabi Ayub a.s. Allah pun menurunkan wahyu kepada Nabi Ayub, “Hantamkanlah kakimu! Inilah air yang sejuk untuk mandi dan juga minum.” (Q.S Shad, ayat 43)
Dan seketika tanah yang diinjaknya mengeluarkan sumber air yang dapat digunakan untuk minum dan mandi. Seketika itu pula seluruh penyakit yang ada di tubuhnya sembuh.
Dari kisah keteladanan dan kesabaran Nabi Ayub a.s. tersebut, kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran bahwa siapa yang ridho dengan takdir dari Allah Swt. maka dia adalah hamba yang bersyukur. Karena, dia senantiasa melihat nikmat Allah Ta’ala yang begitu banyak, daripada melihat berkurangnya nikmat yang sedikit.
Dan, balasan bagi orang yang bersabar dalam menghadapi cobaan telah tertera di dalam Al-Qur’an, “Allah akan memberikan kabar gembira, petunjuk, berkah, dan rahmat-Nya kepada orang-orang yang sabar.” (Q.S. Al-Baqarah: 147)
Di benak kita pasti timbul pertanyaan, mengapa harus ada cobaan dalam kehidupan? Allah Swt. memberikan cobaan kepada makhluk-Nya agar kita senantiasa mengingat-Nya. Tidak hanya itu, cobaan juga hadir untuk menjadikan pribadi kita yang lebih baik lagi ke depannya. Serta, untuk mengukur keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Swt.
Seperti yang disabdakan juga oleh Hadhrat Masih Mau’ud a.s. tentang ujian (cobaan), “Dia menguji manusia dan ujian-ujian yang datang dari Tuhan semuanya adalah untuk kebaikan manusia.
Inilah hukum yang dinyatakan Tuhan, bahwa hasil-hasil yang baik dari ujian (cobaan) tersebut menjadikan manusia berhak menerimanya.” (Malfuzat jilid 1 hal 311)
Lalu apa saja cara yang harus kita lakukan pada saat menerima sebuah cobaan dalam hidup?
1. Bersabar
Umat Muslim dianjurkan untuk bersabar dalam menghadapi setiap cobaan yang datang, sebab cobaan yang datang silih berganti bisa menjadi tanda bahwa Allah menyayangi hamba-Nya.
2. Perbanyak Zikir
Zikir merupakan senjata umat Muslim dalam menghadapi situasi karena dengan berzikir, seseorang akan merasa tenang sehingga bisa lebih mudah mencari jalan keluar.
3. Bertaubat
Ujian (cobaan) juga merupakan cara Allah Ta’ala menegur makhluk-Nya. Saat ditimpa musibah, bisa jadi itu karena kelalaian ataupun kesalahan yang telah dilakukan. Oleh karena itu penting untuk bermuhasabah diri dan bertaubat dengan sungguh-sungguh.
4. Berusaha memperbaiki keadaan
Bersabar bukan berarti tidak melakukan apapun, tapi harus tetap berikhtiar untuk mencari jalan keluar memperbaiki nasibnya.
Dalam ajaran Islam, cobaan (ujian) hidup adalah bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan manusia, baik cobaan bagi dirinya, anaknya, maupun harta kekayaan yang dimilikinya. Akan tetapi dengan memahami makna cobaan (ujian) dan mengambil langkah-langkah di atas, maka kita akan dapat menghadapinya dengan tegar dan memperoleh berkah serta rahmat dari Allah Ta’ala.
Sebagaimana yang disampaikan dalam sebuah hadits, “Cobaan akan senantiasa menimpa seorang mukmin dan mukminah, baik dalam dirinya sendiri, anaknya ataupun hartanya, hingga dia bertemu Allah Ta’ala tanpa ada dosa atas dirinya. (HR. At-Tirmidzi)
Maka ingatlah selalu bahwa cobaan (ujian) hidup adalah panggilan untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. dan meningkatkan keimanan kita. Bahkan semakin tinggi iman seseorang, maka semakin banyak ujian yang akan dihadapi. Tapi yakinlah bahwa dengan kesabaran, cobaan tersebut akan menjadikan diri kita semakin kuat dan tegar dalam menghadapinya.
Semoga usaha yang kita upayakan untuk menerima dan menghadapi serta menyelesaikan masalah cobaan dalam hidup akan menjadikan iman kita semakin meningkat dan menjadikan kita orang yang beruntung di dunia maupun di akhirat kelak. Aamiin Allaahumma Aamiin.
Views: 100