Mengejar Dunia Tak Akan Ada Habisnya

Di zaman ini, pemikiran manusia semakin terbuka. Bahkan hal yang dahulu tabu, kini nampak lumrah dan biasa saja. Keterbukaan ini merambah ke berbagai usia dan kalangan. Bahkan dari sisi duniawi, manusia sudah tak segan-segan menunjukkan hasratnya untuk menjadi terkenal, menjadi kaya, bahkan sampai menjadi berkuasa sekalipun. Kemewahan dipertontonkan, dan cerita-cerita tentang ambisi manusia di highlight sedemikian rupa. Seolah-olah harta, kedudukan, dan popularitas adalah tujuan utama kita hidup di dunia.

Wajar saja jika beberapa orang suci menganggap kemewahan dunia adalah fatamorgana. Wujudnya nyata namun semu. Semakin banyak dikejar, semakin banyak pula yang diinginkan. Tak pernah ada kepuasan dalam mengejar dunia. Kesibukan dalam mencari pundi-pundi harta membuat manusia lupa tujuan sebenarnya mereka hidup di dunia ini.

Dunia sejatinya bukan tempat yang abadi. Semua orang sepakat bahwa pada akhirnya manusia akan mati. Namun tipu daya dunia memang tak pernah ada habisnya. Sehingga banyak orang menganggap hidup ini seperti hukum rimba. Mereka rela tercabik-cabik asal bisa mencapai puncak dan berkuasa.

Dalam Al-Qur’an Surah Luqman ayat 34 tertulis jelas firman Allah Ta’ala, “Maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdaya kamu.” Sebuah peringatan yang sudah Allah siapkan sejak jauh-jauh hari, sebelum dunia menjadi semakin silau seperti saat ini.

Maka dari itu, perlunya manusia merefleksikan diri dan merenung, untuk apa kita sibuk mengejar dunia? Padahal semua yang kita kejar tak akan dibawa mati. Sebaliknya, bekal untuk akhirat justru belum sama sekali kita persiapkan. 

Hz. Mirza Ghulam Ahmad a.s. bersabda, “Jika seluruh umur ini dilewatkan dalam pekerjaan-pekerjaan duniawi, maka apa yang telah kita kumpulkan untuk akhirat?” Sebuah renungan untuk kita semua. Bahwa dunia yang sejatinya adalah tempat untuk mengumpulkan bekal untuk akhirat, disia-siakan begitu saja karena terpedaya oleh kilaunya.

Allah Ta’ala menghendaki agar kita menjadi orang yang bertakwa, dan menjalani hidup ini dengan serius mengamalkan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Sedangkan untuk kehidupan dunia, Allah Ta’ala menginginkan kita berlaku secara proporsional, tanpa berlebih-lebihan. Karena kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. 

Kesibukan untuk mengejar dunia tak akan ada habisnya. Jika tidak pintar mengatur waktu, jangan-jangan kita sendiri yang akan diatur oleh waktu. Maka pergunakanlah waktu ini sebaik-baiknya untuk beribadah. Jangan menunggu-nunggu waktu luang, tapi luangkanlah waktu yang kita miliki. Karena Akhirat bukanlah dongeng semata, melainkan kehidupan yang sesungguhnya.

 

Visits: 5899

Mumtazah Akhtar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *