Mengikuti Sunnah Rasulullah saw. sebagai Teladan Terbaik

Rasulullah saw. sebagai suri tauladan terbaik di muka bumi. Panutan yang harus menjadi contoh dalam keelokan akhlak dan budi pekertinya untuk bisa membuat umatnya selalu taat dan berkualitas.

Beliau saw. seorang pilihan Tuhan untuk menuntun umat-Nya menuju jalan yang lurus. Maka, apabila kita ingin selamat hidup di dunia dan akhirat, sudah seharusnya untuk mengikuti jejak langkahnya sesuai sunnah-sunnahnya.

Sunnah adalah sumber hukum Islam yang utama setelah Al-Qur’an. Dalam agama Islam, sunnah lebih mengacu pada tindakan, sikap, ucapan serta perbuatan Rasulullah saw. dalam menjalani hidupnya. Sunnah mencakup segala aspek kehidupan mulai dari ibadah, akhlak hingga interaksi sosial.

Allah Swt. pun telah berfirman di dalam Al-Qur’an Surat Ali-Imran, ayat 32-33, “Katakanlah, jika kamu mencintai Allah, maka ikutilah aku, Allah pun akan mencintaimu dan akan mengampuni dosa-dosamu. Dan Allah Maha pengampun, Maha Penyayang. Katakanlah, taatillah Allah dan Rasul-Nya, kemudian jika mereka berpaling maka ketahuilah sesungguhnya Allah tidak mencintai orang-orang kafir.”

Tafsir yang terkandung dalam ayat tersebut dengan tegas menyatakan bahwa tujuan untuk memperoleh kecintaan Illahi sekarang tidak mungkin tercapai kecuali dengan mengikuti Rasulullah saw. [1]

Jika seseorang menyalahi perintah Rasul-Nya atau tidak beri’ttiba (mengikuti) Rasulullah saw., maka dia telah kufur dan Allah tidak menyukai orang yang memiliki sifat demikian meskipun dia mengaku dan mendakwakan kecintaannya kepada Allah Ta’ala sampai ia mengikuti Rasulullah saw.

Dengan mengamalkan Sunnah Rasulullah saw. memiliki banyak keutamaan antara lain membantu lebih dekat lagi kepada Allah Swt., memahami dan mengimplementasikan ajaran Islam secara lebih baik, dan membentuk karakter serta prilaku yang lebih baik pula.

Bahkan, seorang ulama besar Mujtahid mutlak pembaharu agama dan pendiri madzhab fiqih yang termasyur Imam Syafi’i pun mengatakan:
“Apabila kalian mendapatkan dalam kitabku menyalahi sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, maka hendaklah kalian berkata: ‘Ikutilah sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan tinggalkanlah fatwaku'”.

Sedemikian tinggi komitmen beliau terhadap sunnah Nabi saw. sehingga menyatakan secara tegas bahwa semua pendapatnya yang menyelisihi hadis Nabi Muhammad saw. yang shahih maka itu salah. Kesalahan tersebut tidak hanya sekedar ruju (meralat) bahkan sampai mengatakan itulah pendapat beliau, baik ketika masih hidup maupun setelah kematiannya.

Ada beberapa contoh sunnah yang biasa diamalkan oleh Rasulullah saw. Paling utama dan sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari tentunya dapat kita amalkan pula, di antaranya:

1. Salat tahajud
2. Membaca Al-Qur’an dengan terjemahnya
3. Memakmurkan mesjid
4. Salat duha
5. Menjaga wudu
6. Beristighfar
7. Bersedekah.

Sunnah yang sering dilakukan Rasulullah saw. di antaranya adalah kebiasaan beliau dalam melakukan sedekah kepada fakir miskin dan anak-anak yatim selama masa hidupnya. Ini merupakan perwujudan rasa cinta kepada sesama.

Diriwayatkan bahwa di kota Madinah, sebenarnya Rasulullah saw. adalah seorang kaya raya, sebab sepertiga harta ghanimah adalah jatah beliau. Namun, beliau saw. selalu membagi-bagikannya kepada orang yang membutuhkan, tak pernah ada harta yang beliau simpan lebih dari tiga hari di rumah. Bahkan, seringkali dirham dan dinar langsung habis sebelum 24 jam.

Beliau memilih hidup zuhud (menjaga diri dari pengaruh harta atau masalah keduniawian) dengan rumah yang sederhana dan makan pun seadanya. Padahal jika mau, beliau saw. bisa membangun istana dan makan hidangan yang lezat.

Pernah beliau saw., setelah selesai melaksanakan salat, langsung pulang ke rumahnya melewati para sahabat yang masih berzikir di mesjid. Ketika kembali kepada para sahabat beliau menjelaskan mengapa tergesa-gesa, “Aku ingat sepotong emas yang ada pada kami dan aku tidak ingin menahannya, maka akupun menyuruh agar membagi-bagikan emas tersebut.”

Setiap kali mendapatkan dinar dan dirham, Rasulullah saw. segera menyedekahkannya. Lalu beliau bertanya kepada Hadhrat Aisyah r.a. “Apakah ada makanan hari ini?” Jika ada, beliau makan apa adanya. Dan jika tidak ada, beliaupun melaksanakan puasa. [2]

Begitu mulia dan sederhana kehidupan yang beliau jalani semasa hidupnya semata-mata hanya untuk meraih keridhaan-Nya. Beliau tidak pernah ragu untuk membantu orang-orang yang membutuhkan baik dalam bentuk nasihat maupun pertolongan. Beliau saw. pun mengajarkan kepada umatnya bahwa bersedekah tidak hanya tentang memberikan harta, tetapi juga tentang memberikan kebaikan dengan segala cara yang memungkinkan.

Semoga kita sebagai umat yang senantiasa mencintai dan meneladani Rasulullah saw. dapat mengamalkan sunnahnya serta mengikuti semua ucapan dan perbuatan yang dicontohkan oleh beliau. Dan, senantiasa menghiasi diri dengan adab-adab (etika) yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang merupakan suri tauladan terbaik bagi umat manusia. Karena, mengamalkan sunnah Rssulullah saw. adalah jalan untuk meraih kemuliaan serta Rahmat-Nya.

Referensi:
[1] Tafsir singkat Alqur’an terbitan muslim Ahmadiyah Indonesia.
[2] https://lazuq.org/sedekah-nabi/

Visits: 76

Dede Nurhasanah

2 thoughts on “Mengikuti Sunnah Rasulullah saw. sebagai Teladan Terbaik

  1. Sebagai manusia biasa yang masih jauh dari kesempurnaan, terasa sangat berat untuk meneladani sifat zuhud Nabi SAW. Namun harus tetap berusaha, selangkah demi selangkah. Semoga Allah mudahkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *