Meraih Rahmat Allah dari Setiap Ujian Kehidupan

Selama nafas masih berhembus, manusia tidak akan pernah bisa terlepas dari berbagai macam ujian kehidupan. Mengapa demikian? Karena, di dalam setiap ujian kehidupan tersembunyi kebaikan dan rahmat dari Allah SWT.

Hadhrat Masih Mau’ud as. bersabda, “Sesungguhnya hal ini hanya milik Allah Ta’ala semata, yaitu Dia menguji manusia, dan ujian-ujian yang datang dari Tuhan semuanya adalah untuk kebaikan manusia. Inilah hukum yang dinyatakan Tuhan, bahwa hasil-hasil yang baik dari ujian-ujian tersebut menjadikan manusia berhak menerima rahmat Tuhan.”

Allah SWT. sendiri telah berfirman pada beberapa ayat di dalam Al-Qur’an mengenai ujian kehidupan bagi manusia di dunia ini. Salah satunya Allah SWT. berfirman bahwa manusia akan diuji oleh ketakutan, kelaparan, kekurangan harta dan jiwa. [1]

Apa yang telah Allah SWT. firmankan ini teramat nyata kita rasakan di dalam kehidupan sehari-hari. Rasa takut menerpa akibat konflik, perpecahan, hingga peperangan yang telah terjadi di mana-mana.

Semuanya telah menimbulkan kerusakan, kerusuhan dan melemahnya perekonomian. Akibat dari semua itu adalah meningkatnya jumlah kemiskinan dan kelaparan, bahkan ada seseorang yang sampai harus meregang nyawa.

Lantas, dari berbagai macam ujian kehidupan itu, di manakah letak kebaikan dan rahmat Allah SWT.? Kebaikan dan rahmat Allah SWT. terletak pada bagaimana sikap dan usaha kita dalam menghadapi ujian tersebut.

Misalnya, bila kita hanya mengeluh dan bertopang dagu dalam menghadapi suatu ujian, akankah kita bisa meraih kebaikan dan rahmat dari Allah SWT.? Namun sebaliknya, ketika kita bersabar dengan mengusahakan agar setiap ujian kehidupan mampu kita hadapi lalu diiringi oleh doa-doa dan perbaikan diri, maka insya Allah kebaikan dan rahmat Allah SWT. bisa kita raih.

Tidak ada seorang pun manusia yang bisa menghindari ujian kehidupan ini, tidak terkecuali saya sendiri. Saya telah merasakan bagaimana berat dan lelahnya jiwa dan raga ini dalam menghadapi ujian dari Allah SWT.

Beberapa waktu terakhir ini saya dan beberapa anggota keluarga saya cukup sering diterpa oleh berbagai macam penyakit. Saya pun selalu mengeluh karena merasa lelah, “Mengapa saya dan anggota keluarga saya sering sekali merasa sakit? Baru saja sembuh, lalu sakit lagi.”

Namun, keluhan saya itu tidak menghasilkan apa-apa selain hanya rasa lelah dan kesal yang teramat sangat. Lalu saya mencoba untuk merenungi diri saya sendiri. Rasanya tidak mungkin kalau Allah memberikan ujian ini kepada saya tanpa maksud yang baik.

Walau masih terasa berat, dari ujian itu saya menjadi termotivasi untuk tidak meninggalkan salat tahajud, berpuasa nafal, dan meningkatkan beberapa pengorbanan harta. Saya pun kembali menyadari bahwa segala sesuatu yang ada dalam genggaman saya hanya milik Allah SWT. semata.

Ujian apa pun akan datang silih berganti dalam kehidupan kita, karena di situlah Allah SWT. akan melihat apa usaha terbaik yang bisa dilakukan oleh hamba-Nya. Sehingga, akan tampak siapakah hamba-Nya yang berhak meraih kebaikan dan rahmat-Nya.

Namun, setelah kita merasakan adanya suatu kebaikan dalam ujian yang kita hadapi, kita pun tetap harus berhati-hati, bisa jadi kebaikan itu juga adalah sebuah ujian. Allah SWT. pun berfirman, “Dan Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan.” [2]

Sehingga, tidak hanya keburukan, suatu kebaikan pun bisa menjadi sebuah ujian. Semoga kita semua menjadi manusia yang bisa meraih kebaikan dan rahmat Allah SWT. dalam menghadapi setiap ujian kehidupan yang kita hadapi.

 

Referensi:

[1] QS. Al-Baqarah 2:155

[2] QS. Al-Anbiya 21: 35

Visits: 56

Laesa Nurul Kautsar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *