Tak Ada yang Bisa Menyembunyikan Kebenaran

Dalam Al-Qur’an banyak kita jumpai perumpamaan-perumpamaan yang menjelaskan antara dua hal yang bersifat antagonis, seperti kebenaran dan kebatilan, kebaikan dan keburukan, sesuatu yang terpuji dan tercela, dan sebagainya. 

Sebagai manusia yang beriman, kita diperintahkan agar senantiasa menegakkan kebenaran dan meninggalkan kebatilan. Kebenaran adalah hal baik yang diperintahkan oleh ajaran Islam, sedangkan kebatilan mencakup segala hal yang buruk serta dilarang ajaran Islam. 

Kebenaran sejati seyogyanya tidak hanya diterapkan oleh orang-orang yang beragama, melainkan oleh seluruh umat manusia di dunia. Akan tetapi sangatlah sulit untuk senantiasa mengungkapkan yang benar dalam kehidupan. Kepalsuan senantiasa digunakan demi kepentingan pribadi, dari tingkat individu yang terendah sampai tingkat Internasional. Kebenaran yang didengungkan hanyalah suara lisan belaka sekedar pemanis bibir.

Banyak orang berbohong dalam bisnis mereka. Bahkan dalam hal sosial maupun politik baik itu nasional maupun internasional, kebenaran selalu diinjak-injak. Mereka secara terselubung mencoba untuk menghancurkan kebenaran dengan menggunakan agama yang senantiasa menyebarkan kebenaran. [1]

Dalam realitas kehidupan yang kita saksikan sekarang ini, betapa kemungkaran dan kebatilan telah merajalela dan mendominasi di hampir semua sektor kehidupan. Semuanya dibungkus dan dikelola dengan rapi, sehingga seolah merupakan sebuah keniscayaan dalam kehidupan modern saat ini.

Padahal jelas di dalam Al-Qur’an Allah Ta’ala mengingatkan: “Dan janganlah kamu mencampuradukkan kebenaran dengan kepalsuan, dan jangan pula kamu menyembunyikan kebenaran itu padahal kamu mengetahui.” [2]

Salah satu makna ayat ini adalah mengajak orang-orang untuk bersikap jujur, yaitu dengan mengatakan yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah. Tidak mencampuradukan antara kebenaran dan kepalsuan. Tidak pula menyembunyikan kebenaran.

Hal serupa juga disampaikan oleh Hadhrat Umar bin Khattab ra., bahwa, “Aku tidak akan menyembunyikan kebenaran setelah aku mengetahuinya, aku akan memisahkan antara yang benar dan salah seperti Allah telah membedakan siang dan malam.”

Meskipun kebenaran dan kebatilan selalu muncul dalam kehidupan, namun dalam sejarah panjang peradaban dunia, kebenaran akan selalu ada dan menjadi pemenang dalam setiap pergulatannya. Karena hakikatnya kebatilan itu tidak ada dan akan hilang ketika kebenaran hadir. Seperti kegelapan yang pasti akan hilang ketika sinar menyergap datang.

 

Referensi:

[1] https://ahmadiyah.id/menerapkan-kejujuran-dan-kebenaran-dalam-aspek-kehidupan

[2] QS. Al-Baqarah 2: 43

Visits: 48

Halima Ahmad

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *