Teroris Menggaungkan Jihad Membawa Kesengsaraan

 

Ada paham yang memakai label agama seringkali memakai Islam dengan maksud ingin melakukan pembaharuan dalam politik, terutama kekuasaan dengan kekerasaan, melalui fanatisme keagamaan yang tinggi dan kekolotan berfikir. Inilah yang kita sebut terorisme.

Apabila anda mendapati golongan apapun jika cara pandangnya melampaui batas kewajaran, menerapkan (hukum dan spirit agama) dengan kaku, keras dan bertentangan dengan peraturan yang berlaku guna mencapai suatu tujuan, inilah ekstrimisme.

Anda juga tahu, mereka yang mengusung jihad senantiasa mengedepankan praktek-praktek terorisme dan ekstrimisme. Mengumbar perkataan jihad, perang badar-uhud, ganti sistem, dan masih banyak lagi, dengan angan-angan mendapat surga dan kemakmuran ekonomi. Nyatanya tidak satu pun Negara yang telah mempraktekan cara-cara mereka menjadi Negara yang makmur.

Teman-teman.. Perilaku tersebut adalah hawa nafsu belaka, Islam melarang pemenuhan hawa nafsu yang pada akhirnya alih-alih membawa kenikmatan malah hanya akan membawa lebih banyak kesengsaraan bagi masyarakat.

Lihatlah bagaimana dampak dari terorisme? Bom, ledakan dan kematian. Kerusakan dimana-mana!

Nabi Isa as mengajarkan, “Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.” (Mathius 7 : 16 – 18)

Anehnya, sudah tahu terorisme itu berbuah tidak baik, namun sebagian orang malah terkesan tidak mau peduli. Seharusnya, cabut saja! Lempar jauh-jauh paham terorisme dan ekstrimisme! Lalu tanam dengan paham yang lebih sehat dan menyejukkan.

“Dan perumpamaan kalimah yang buruk adalah seperti halnya pohon yang buruk yang telah dicabut dari tanah dan tidak mempunyai kemantapan..” (S.14 Ibrahim : 27 – 28)

Yang dimaksud dengan ‘kalimah’ disini adalah hal-hal yang berkaitan dengan filosofi, sistem atau tatanan.

Islam menekankan integritas, loyalitas, kesetiaan dan mengajak pada tindakan yang bisa menciptakan kedamaian dalam hati dan pikiran.

Jihad yang dibutuhkan saat ini adalah menekan potensi kesombongan, kemunafikan, sifat snobis, keangkuhan, kekasaran dan ketololan. Kemudian potensi diri kita yang luhur coba ditarik keluar hingga peka terhadap penderitaan sesama manusia dimulai dari keluarga, tetangga, sahabat atau pun orang yang sama sekali tidak anda kenal.

Satu lagi kekonyolan para teroris pengusung jihad yang ingin saya kemukakan, mereka saling membantai sesama umat muslim di dunia. Ketahuilah, perang jihad yang dilakukan umat Muslim terhadap Pasukan Salib dahulu tidak ada artinya dibanding “jihad” yang dikobarkan di antara sesama Muslim selama empat belas abad terakhir ini. Artinya, jihad telah disalahgunakan untuk menyiksa umat Muslim sendiri.

Hempaskan jihad yang ekstrimisme, tanam kembali jihad yang menghasilakan buah perdamaian.

by: Abdul Qudus Anom

Visits: 42

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *