Kolaborasi Doa dan Sedekah, Ikhtiar Akhir Dalam Sebuah Perjuangan

Setiap ajaran baru tiba, para orangtua siswa dan para Guru seluruh jenjang pendidikan merasakan gejolak yang berkecamuk di dalam dada sebelum mendapat keputusan yang sudah ditetapkan dari sekolah yang diinginkan.

Hal ini pun turut saya rasakan kala itu. Dan sebagai ungkapan rasa syukur, saya coba tuangkan dalam sebuah tulisan dengan niat berbagi kebahagiaan yang tengah dirasakan juga sebagai upaya memotivasi bahwa usaha saja tidak cukup tanpa disertai doa dan amal baik.

Minggu, 19 Juni 2020, pendaftaran siswa SMP Jalur Prestasi Akademik via online mulai bisa diakses dengan link yang sudah disediakan Tim PPDB Kota Bandung. Seluruh Sekolah SD di Kota Bandung mulai bergeliat dengan kesibukannya dalam menginput data-data Siswa SD yang akan bertarung melalui Jalur Prestasi Akademik.

Seluruh mata tertuju pada link PPDB, memantau setiap perkembangannya.

Suatu saat nomor registrasi anak saya Rofi, awal seleksi, alhamdulillah masuk walau tidak diurutan teratas. Tapi merupakan suatu kebahagiaan, anak saya bisa masuk di list siswa baru SMP Negeri dengan jalur prestasi akademik.

Hari ke hari sebelum ada ketetapan yang sah, seluruh orangtua masih memantau link pendaftaran tersebut. Suatu saat nama anak saya menghilang dari deretan list tersebut. Sedih memang, tapi mungkin ini sudah jalan Tuhan, dalam benak saya.

Tapi sebagai seorang ibu saya selalu punya harapan. Selama masih waktu, meskipun itu di detik-detik penutupan pendaftaran, segala ikhtiar akan saya lakukan. 

Saya ingin mengajarkan kepada sang buah hati untuk tidak berhenti berjuang dan berharap yang terbaik yang mampu kita lakukan. 

Hari Jumat adalah batas akhir penutupan. Sebelum senja menutup hari, saya memutuskan untuk melakukan ikhtiar terakhir di Jumat penuh berkah itu. 

Pada malam Jumatnya saya sebar permohonan doa khas kepada para Mubaligh yang saya kenal termasuk Pak Gubes, Pak Mubaligh Muhammad Nurdin, dan siangnya sebelum adzan Jumatan saya sebar sedekah kepada kaum dhuafa yang saya targetkan para wanita sepuh yang masih semangat menjadi pejuang rupiah untuk keluarganya karena saya berkeyakinan doanya makbul. Tak lupa saya terus memanjatkan doa pada Allah dan juga berkirim surat pada Huzur aba.

Saya memang berharap sebuah keajaiban terjadi. Tapi jika hasilnya tak sesuai harapan, saya sudah mendelegasikan semua harapan itu kepada Allah Ta’ala. Saya telah siap dengan takdir Allah Ta’ala untuk sang buah hati. 

Jumat malam jelang detik-detik penutupan untuk mengobati rasa penasaran saya berusaha membuka kembali link pendaftaran. Tapi karena koneksinya yang buruk membuat saya sedikit kesulitan, betul pikiran saya mungkin sudah tereliminasi dari jalur prestasi akademik ini. Saya berusaha menyemangati putra bungsu saya bahwa masih ada kesempatan melalui jalur zonasi.

Beberapa saat setelah menutup kembali link tersebut, suara panggilan masuk terdengar, terlihat notifikasi WA dari Wali Kelas.

Dengan suara semangat beliau berujar, “Mamah Rofi, Alhamdulillah Rofi keterima di SMP Negeri 6, silahkan buka link pendaftarannya untuk memastikan lagi”. 

Dengan rasa penasaran jemari ini penuh antusias membuka link pendaftaran yang tadi sempat terkendala koneksi, sewaktu dibuka ulang ternyata alhamdulillah lancar jaya. 

Dengan teliti mata saya mencari nama anak saya Rofi. Dan betul sekali namanya tertera di list sebagai siswa yang terdaftar disekolah tersebut melalui Jalur Prestasi Akademik.

Ada hal yang mengejutkan juga bahwa tertera nama saudara Rofi seorang Nashirat yang bernama Raihana sebagai juru kunci yang bernasib sama yaitu sempat menghilang beberapa hari di list pendaftaran. 

Sujud syukur saya persembahkan kehadirat Allah Taala atas Karunia-Nya.

Peristiwa ini menjadi pembicaraan hangat di kalangan para guru SDN Sukagalih 071 dan TU sebagai Operator yang mengakses data siswa yang mendaftar disamping sistem askes mandiri bahkan di kalangan para orang tua siswa. 

Menurut mereka ada keajaiban yang terjadi di antara nama kedua siswa yang menghilang beberapa hari dari list seleksi, tapi bisa muncul kembali di akhir penutupan. Masya Allah.

Peristiwa ini saya jadikan lahan tabligh juga yang kebetulan para orang tua siswa mengetahui saya seorang Ahmadi terkadang jika ada acara kelas saya didapuk sebagai pembicara wakil dari para orangtua bahkan memimpin Doa. 

Kebetulan Rofi juga semangat bertabligh ke teman kelasnya dengan mengungkapkan bahwa dia seorang Ahmadi dan Imam Mahdi as. sudah datang, walau  temannya belum paham apa itu Imam Mahdi, maklum masih anak-anak. 

Diantara para orangtua ada yang merasa tertarik dan meminta resep keberhasilannya karena gagal jalur prestasi akan berjuang jalur zonasi. Resep yang saya ungkapkan :

Dalam Surat Al- Baqarah 2 : 187, Allah Ta’ala berfirman, “Dan apabila hamba-hambaku bertanya kepada Engkau tentang Aku  katakanlah, sesungguhnya Aku dekat, Aku mengabulkan Do’a orang yang memohon Do’a apabila ia berdoa kepadaku. Maka hendaklah merekamenyambut seruanKu dan beriman kepadaKu supaya mereka mendapat petunjuk.”

Ada beberapa sarana pengabulan Doa diantaranya:

  1. Dawam membaca AlQuran dan ikuti hukum-hukum Allah Taala.
  2. Dirikan shalat
  3. Amalkan suri tauladan Rasulullah SAW

(Sumber Talim Days PPLI#07)

Point ketiga diantaranya berkaitan dengan amalan sedekah yang senantiasa Rasulullah SAW ajarkan disamping amalan-amalan lainnya.

Apapun cita-cita yang tengah kita perjuangkan, terkadang didalamnya Allah Ta’ala ingin melihat sampai dimana kesungguhan ikhtiar kita, dan sampai mana keyakinan kita terhadap wujud-Nya Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Kadang, Allah Ta’ala hanya ingin melihat kita tengah bersujud setelah semua upaya telah dilakukan. Memelas kepada-Nya atas segala ketidakberdayaan kita. Dan akhirnya, dizahirkanlah keajaiban-Nya yang membuat banyak orang merasa takjub akannya. 

Akhirnya salah satu orangtua siswa mengikuti nasehat saya, dan Atas KaruniaNya anaknya pun lolos masuk SMP Negeri yang semula gagal menempuh jalur prestasi akademik dengan penuh perjuangan. 

Dan dengan karunia Allah Ta’ala, anak saya yang seorang Athfal dan keponakan yang seorang Nashirat, satu-satunya siswa yang bisa mewakili sekolahnya berjuang mengharumkan nama sekolahnya masing-masing, Alhamdulillah, wa syukurillah.

Anak saya mewakili SDN Sukagalih 071 – 05 Bandung dan keponakan saya mewakili SDN Sukagalih 071- 03 Bandung.

Saya berkeyakinan bahwa anak-anak Ahmadi pasti diberikan kelebihan khusus dari Allah Ta’ala baik dari sisi akhlak juga kemampuan-kemampuan lainnya. 

.

.

.

Editor: Muhammad Nurdin

Visits: 75

Euis Mujiarsih

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *