Sepi Solidaritas
Angin berhembus melawan arah Meruntuhkan jiwa-jiwa yang lelah Rapuh tak berdaya Tak ada lagi upaya
Angin berhembus melawan arah Meruntuhkan jiwa-jiwa yang lelah Rapuh tak berdaya Tak ada lagi upaya
Tahun berganti, tinggalkan jejak yang tak mungkin bisa sembunyi di langit samawi. Harapan serta angan
Peluh keringat membasahi ragamu setiap hari Semburat lelah tak pernah luput dari wajahmu Tapi kau
Assalamualaikum, Sahabat. Apa kabarmu di sana? Aku memejamkan mata, membayangkan dirimu membalas salamku. Tiga tahun
Untuk yang namanya merdeka, Telah kami goreskan asa dalam rangkuman luka Bertahun kami diuji bagai
Memanglah benar apa yang tetua bilang dahulu, bahwa hidup tanpa ayah, bagaikan rumah tanpa lampu.
Jejak langkahmu di masa muda Adalah gambaran jiwa muda yang gagah perkasa Namun kini… gagah
Di kota seribu gerejaGaung lonceng berdentangMenyongsong mentari pagiBangunkan mimpi Nyong-Nona Di kota seribu gerejaBatinku bergulat
Di malam yang sepiKu langkahkan kakiTuk mencurahkan isi hatiDalam sujud kepada Ilahi Ku bersimpuh haruKarena
Mereka sibuk membenciKami sibuk mencintai Mereka sibuk mewariskan dendamKami sibuk membuat rasa sakit hati padam