
MENATA HATI DALAM MENCINTAI DAN MEMBENCI
Bila kita mencintai sesuatu secara berlebihan entah itu harta atau pasangan sehingga hati dan pikiran terikat kepada kekasih hingga lupa dan tak sadar dengan sekelilingnya. Bahkan kehilangan nalar, merugikan dan membuat menderita tidak bisa konsentrasi dan sulit fokus dalam bertindak maupun untuk mengerjakan yang lainnya hingga melupakan Allah SWT. ‘Nauzubillah’
Suatu saat nanti apa yang kita cintai tidak sesuai harapan atau hilang dan pergi meninggalkan kita selamanya maka akan merasakan sakit dan kesedihan yang mendalam, tak menerima kenyataan sampai berputus asa.
Begitu juga dalam membenci sesuatu jangan berlebihan. Jangan sampai mendorong kita berlaku aniaya dan bertindak irasioanal, tidak adil dan menimbulkan keinginan orang yang kamu benci celaka atau binasa.
Menengok sejarah dahulu, saat Hz. Umar bin Khattab ra, begitu bencinya kepada Rasulullah saw sehingga akan membunuhnya, di akhir kisah kebenciannya berubah menjadi pemeluk dan pembela Islam, menjadi kekasih hati dan di cintai Rasulullah saw.
Sekarang pun demikian masih ada saja diantara kita saling membenci satu sama lain karena berbeda pendapat maupun keyakinan, semoga saja suatu saat nanti seperti kisah Hz. Umar bin Khattab ra, kebencian berubah menjadi kecintaan yang tulus.
Sesungguhnya Allah SWT yang maha membolak balikan hati manusia. Sekarang cinta esok benci begitu sebaliknya oleh karena itu tata hati kita salah satunya dengan memperbanyak dzikir dan mengingat Allah supaya hati dan perasaan kita selalu terikat kepada-Nya sehingga mencintai dan membenci sewajarnya.
Semoga kita semua selalu menjaga hati dan perasaan kita supaya terhindar dari sifat-sifat mencintai dan membcenci secara berlebihan.
Views: 421