
Teladan Waqf Arzi dari Bapak Ir. Ruslan Tatang
Tersebutlah kisah seorang pe-waqf arzi. Otaknya selalu berputar dan badannya tak mau diam. Bapaknya imam mesjid dan khatib yang handal. Ibunya pengurus yang gesit dan pantang menyerah. Tundukkan medan lapangan pengkhidmatan yang penuh tantangan.
Saat Khudamnya, aktif di cabangnya. Saat itu berkhidmat di kota hujan sesuai tempat kuliahnya di IPB. Jurusan kehutanan yang diambilnya. Konon katanya, beliau gencar kampanyekan tahajud bersama saat itu.
Selepas lulus kuliah, terbang ke hutan-hutan di Kalimantan. Memberikan support dan motivasi pada Jemaat dan pak mubalighnya. Kemudian merambah ke Papua. Menjadi ketua Jemaat di Papua dan bermimpi melahirkan mubaligh dari orang pribumi Papua.
Penuh perjuangan menghantarkan pemuda Papua hingga Papua berhasil memiliki mubaligh produk daerah asli Papua.
Ambil pensiun dini dan habiskan sisa hidup untuk waqf arzi, untuk mengkhidmati Jemaat lebih maksimal lagi. Bersemangat tinggi mendukung kemajuan dan membangkitkan cabang-cabang kecil. Tersentuh hatinya ketika PB mendeskripsikan cabang yang dirintis awalin penuh pengorbanan seperti hendak punah dan tertidur lelap.
Tak bisa diam dan duduk manis. Begitulah jadinya sang waqf arzi ini. Pengalamannya sebagai seorang insinyur yang sudah banyak makan asam garam kehidupan pedalaman Indonesia diaplikasikan di cabang kecil.
Seakan hutan seram yang suram dibabat menjadi paru-paru Jemaat yang indah nan hijau. Menghias gubuk reot menjadi villa asri. Berjiwa besar bisa membangun tiada henti tanpa memikirkan jauh darimana sang dana akan ada. Hanya bergantung pada kekuasaan Ilahi yang hadir melalui para dermawan utusan Allah.
Berjiwa besar, membangun dan terus membangun. Mengeluh dan merutuk keadaan bukan sifatnya. Pesimis berada di cabang yang bagai tanpa nyawa gempita putra-putri ahmadi bukan karakternya.
Rumah missi, kolam ikan mini yang manis, kantor LI, kamar mandi, guest house, hidroponik dibangun penuh cinta dan keringat. Perlawanan dari tetangga yang non-Ahmadi yang merasa terganggu dengan perubahan suasana mesjid yang dari tidur jadi melek tak menyurutkan langkahnya.
Terus tegar bergerak di tengah keheranan orang banyak. Pak Amir, pengurus pusat, juga pak mubaligh daerah dikerahkan semua ke sana untuk meninjau pelosok yang dipandang sebelah mata selama ini. Air mata kesedihan bukan untuk diratapinya tapi disulapnya menjadi amukan pembangunan fasilitas dan SDM cabang.
Tak heran, bukan hanya infrastruktur yang diretasnya. Kemakmuran mesjidnya juga dirintis habis. Memulai itikaf meski sendirian di mesjid yang dicintainya itu. Nyamuk menjadi teman setianya. Tak ada istilah kecil hati. Meja pingpong dihadirkan untuk mengundang minat para pemuda. Perpustakaan mini didesain. Tahajud digalakkan. Strategi prasmanan makan siang setelah jumatan dibudayakan.
Jitu! Jamaah hadir kian banyak saat jumatan. Merasa terpanggil dengan kehangatan persaudaraan sambil makan-makan. Perayaan hari-hari besar keagamaan diinisiasi dengan penuh optimisme. Meski dana minim, berani mengundang tamu dari luar cabang demi mesjid jadi ramai dan acara jadi semarak. Kumandang ajaran Imam Mahdi bergema riuh. Nafas kehidupan cabang terhirup penuh aura kejayaan.
Decak kagum dan heran memenuhi kepala semua yang melihat kiprahnya. Mabuk dalam kecintaan memberikan nyawa untuk terus menyala bagai bara api di tengah banyak orang yang mulai dininabobokan kemajuan zaman.
Sehat selalu dan teruslah berbahagia, sang waqf arzi. Meski bibir ghair mencibir dan gerah, meski banyak mata terbeliak heran, meski banyak hati meragukan, meski banyak raga lelah melihatmu, meski banyak insan mengkhawatirkanmu, maju terus pantang mundur, maju tak gentar. Allah bersamamu.
Salam salut kami untuk Bapak Ir. Ruslan Tatang. Semoga Allah menerima sepak terjangmu. Aamin.
Visits: 503
MasyaAllah..mubarak bu iim,secara pribadi mengenal dan menyaksikan sendiri perjuangan beliau dicabang kecil merintis dan memotivasi bangkitnya cabang ini,luar biasa kegigihan beliau ini..tdk ada kata2 yg tepat menggambarkan perjuangan beliau selain untaian doa semoga apa yg beliau perjuangkan di Ridhai oleh Allah Ta’ala,dan domba2 yang terpencar itu berkumpul kembali..Aamiin 😢
Subhanallah
semoga kisah pak Haji ini dapat menginsfirasi saya dan keluarga serta semua Anmadi di negeri tercinta Indonesia.