
Perniagaan yang Tidak Pernah Merugi
Kekayaan yang kita miliki tidak akan kekal abadi atau bahkan dibawa mati. Namun saatnya nanti akan dimintai pertanggung jawaban oleh sang Maha Pemberi.
Di dunia ini, manusia sangat mencintai hartanya. Oleh karena itu, jika manusia bermimpi memberikan hatinya kepada seseorang, maka ta’bir mimpi itu ialah dia memberikan hartanya.
Allah Ta’ala telah menunjukkan untuk mencari ketakwaan dan iman. Allah SWT. berfirman, “Kamu tidak akan bisa mencapai kebaikan
kalau kamu belum bisa membelanjakan apa-apa yang kamu
cintai.” (Malfudzhat jilid II hlm. 95-96).
Tanpa mereka sadari bahwa ada hak orang lain atas harta yang kita miliki. Harta juga perlu kita bersihkan agar lebih berkah manfaatnya. Sifat menimbun harta akan melahirkan jenis manusia kikir, sombong tidak merasa puas bahkan sampai kufur nikmat.
Tak sedikit dari mereka apabila hartanya berkurang sedikit saja, mereka merasa bahwa dunia runtuh dan akan menyalahkan Tuhan. Mereka tidak berfikir segala harta yang dimiliki adalah pemberian Sang Maha Segalanya.
Seandainya setiap manusia menyadari bahwa saat ini adalah waktu yang penuh berkat. Tidak seorang pun sekarang ini diminta untuk mengorbankan hidupnya. Sekarang ini bukan lagi waktu untuk pengorbanan nyawa. Namun sekarang diminta untuk mengorbankan harta yang dimilikinya.
Islam sebagai agama Rahmatan Lilalamin mengajarkan kepada pemeluknya berbagai cara untuk mewujudkan pembersihan dan pengorbanan harta yang dimiliki, salah satunya yaitu Zakat. Zakat bertujuan untuk membersihkan harta sehingga harta yang kita miliki penuh dengan keberkahan yang dapat menjauhkan kita dari sifat kekufuran dan kesombongan.
Namun tak jarang cinta harta membuat manusia begitu berat mengeluarkan zakat. Masih timbul rasa kalau dizakatkan, harta akan berkurang, sedangkan pemenuhan kebutuhan masih sangat besar.
Logikanya seseorang yang mengeluarkan harta pasti kadar nominal berkurang. Namun perlu diingat bahwa zakat sebagai suatu perniagaan yang pasti beruntung dan tidak akan merugi.
Dalam sebuah hadits dikatakan, “Harta yang dizakati tidak akan susut (berkurang).” (HR. Muslim)
Allah akan senantiasa menambah setiap harta yang kita keluarkan asalkan benar-benar bertujuan untuk mengharapkan ridho-Nya.
“Barang siapa yang membelanjakan hartanya di jalan Allah maka akan dibalas 700 kali.” (Sahih Bukhari).
Jadi semua harta kita di dunia ini hanyalah amanat. Oleh karena itu janganlah bakhil kepada Allah Ta’ala karena Allah Ta’ala yang berkuasa memberikan rizki kepada kita.
Semoga kita senantiasa menjadi manusia bersyukur dengan cara
menafkahkan harta kita di jalan-Nya. Maka Allah pun akan menambah nikmat untuk kita. Aamiin.
Endah Fitri R
Visits: 417
Kerrren bu Endah
MasyaAllah
Apa yang di tulis di atas benar adanya karena rejeki yang miliki yaitu makanan yang udah makan masuk ke perut