
Meraih Kemenangan dengan Kesopanan
Allah SWT telah mengabarkan bahwa Nabi Muhammad SAW. adalah rahmatan lil ‘alamin yang artinya telah menjadi rahmat bagi semesta alam. Semua akhlak baik tercermin dalam diri Nabi Muhammad SAW. Salah satu bukti tentang akhlak baik beliau tercermin dalam kisah berikut.
Dulu sekali ada seorang ulama Yahudi, Zaid bin Sa’nah. Pada suatu kesempatan Nabi SAW. berhutang kepadanya. Pada saat berhutang telah ditetapkan waktu pengembaliannya, tetapi Zaid datang menangih hutangnya lebih cepat dua tiga hari dari waktu yang telah ditetapkan. Dengan cara yang sangat kurang ajar, dia menarik sorban Nabi SAW. dan dengan bahasa yang kasar dia berkata, “Kalian orang Quraisy adalah orang-orang yang sangat buruk dan menunda-nunda dalam hal mengembalikan hutang.”
Hadhrat Umar r.a ada di sana dan beliau berkata, “Jika tidak ada rasa takut kepada Nabi SAW., maka disebabkan kekurang-ajaran ini aku akan menebas lehernya dengan pedangku.” Mendengar ini Nabi SAW. tersenyum dan bersabda, “Wahai Umar! Daripada menakutinya, lebih baik mengatakan kepadaku tentang pelunasan hutang dan pemenuhan janji, dan nasihatkanlah kepadanya dengan lemah lembut berkenaan dengan menagih hutang.”
Setelah mengatakan ini beliau SAW. bersabda kepada Hadhrat Umar r.a., “Kembalikan hutangnya dan sebagai hukuman atas perbuatan kasar kepadanya maka tambahkanlah baginya 20 sha’kurma.” Melihat perilaku lemah lembut dan akhlak yang indah dan baik ini, ulama Yahudi itu terkesan dan akhirnya dia menjadi seorang muslim.
Nabi Muhammad SAW. adalah teladan dalam semua akhlak baik, termasuk dalam tutur kata baik dan penuh kesopanan. Kisah ulama Yahudi yang akhirnya masuk Islam ini adalah karena perilaku sopan santun yang ada dalam diri Nabi Muhammad SAW., sehingga kebencian pendeta Yahudi tersebut lebur menjadi sebuah keimanan.
Akhlak baik dari Rasulullah SAW. terangkai menjadi sebuah kata oleh Hadhrat Umar bin Khattab r.a yang bunyinya, “Cara terbaik untuk mengalahkan seseorang adalah mengalahkan dengan kesopanan.”
Islam memberikan penekanan sedemikian rupa atas perkataan seorang muslim. Sebagaimana firman Allah SWT., “…dan ucapkanlah kata-kata baik kepada manusia…” (QS. Al Baqarah:84). Berkata baik artinya apa yang diucapkan mengandung kebenaran dan bermanfaat bagi orang lain.
Manifestasi dari mengalahkan dengan kesopanan yaitu bersikap lemah lembut, sopan santun, menampilkan senyum dan berbicara halus terhadap orang lain walaupun sikapnya buruk. Begitupun saat berhadapan dengan seseorang yang tidak menyukai kita, hadapilah dengan cara yang baik dan penuh kesopanan.
Motto Jemaat Ahmadiyya yaitu Love For All Hatred For None merupakan salah satu manifestasi bentuk kesopanan dalam menyebarkan Islam yang penuh damai ke seluruh pelosok dunia. Hujatan dan penentangan dihadapi dengan penuh cinta dan kedamaian, sesuai dengan firman Allah SWT., “Dan, oleh karena rahmat Allah maka engkau berlaku lemah-lembut terhadap mereka, dan jika engkau kasar dan keras hati, niscaya mereka akan cerai berai dari sekitar engkau.” (QS Ali Imran : 160)
Tak perlu dengan kekerasan untuk menyampaikan kebenaran Islam. Cukup dengan menampilkan tutur kata yang baik dan penuh kesopanan. Niscaya kebenaran Islam yang damai akan terwujud.
Visits: 259