Pemimpin Amanah Pilihan Umat

Dalam diri setiap hamba Allah ada jiwa kepemimpinan, yang paling mendasar adalah untuk memimpin dirinya sendiri. Selanjutnya akan terbentuk karakter yang berbeda-beda pada setiap orang. Ada yang mampu memimpin orang banyak, ada pula yang hanya mampu memimpin sebuah komunitas kecil seperti keluarga. Bagaimanapun kondisinya, diperlukan tanggung jawab besar dan kecakapan untuk menjadi seorang pemimpin.

Rasulullah SAW. bersabda: 

“Kalian semua adalah pemimpin dan seluruh kalian akan dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpin. Penguasa adalah pemimpin dan seorang laki-laki adalah pemimpin, wanita juga adalah pemimpin atas rumah dan anak suaminya. Sehingga seluruh kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpin.” (HR. Bukhari)

Kepemimpinan itu bagaikan piramida yang semakin mengerucut ke atas hingga titik tertinggi, yang mengandung filosofi bahwa semua orang harus melihat ke atas dan ke bawah. Tiap orang harus patuh pada pemimpinnya, lalu pemimpinnya tunduk pada pemimpin di atasnya lagi, begitu seterusnya. Namun pemimpin juga harus melihat ke bawah untuk mengetahui kondisi rakyatnya. Setinggi apapun kekuasaan seorang pemimpin, ia tidak bisa hanya mengikuti keinginannya sendiri. Setiap langkah dan tindakannya haruslah demi kepentingan rakyatnya. Ia juga harus bisa menempatkan diri dalam posisi rakyat yang dipimpinnya, memahami keinginan rakyatnya dan bersikap adil. Dengan hubungan timbal balik ini maka piramida akan berdiri kokoh.

Sebelum dapat memimpin sebuah kelompok besar tentunya kita harus dapat memimpin diri sendiri terdahulu, meluruskan akhlak agar tetap teguh dalam kebenaran. Lalu kemudian kita berkhidmat sesuai dengan posisi dan kedudukan kita masing-masing. Mulai dalam lingkup yang terkecil yakni keluarga, setiap anggota keluarga harus memahami perannya dan menjalankan semua tugasnya. Anak-anak harus patuh pada kedua orangtuanya. Seorang ibu harus bisa menjaga anak-anaknya dan bertanggung jawab atas rumahnya. Sang ibu pun harus taat pada suaminya. Keluarga adalah negara terkecil tempat berlindung dan membentuk karakter.

Dalam suatu komunitas besar seorang pemimpin dipilih dengan berbagai kriteria harapan pengikutnya, yakni seorang yang cerdas dan mempunyai ilmu pengetahuan luas, menguasai bidang yang dipimpinnya, pandai berkomunikasi dan sederet keahlian bernilai tinggi. Namun yang paling mendasar yang harus dimiliki seorang pemimpin adalah ketakwaannya pada Allah SWT., jujur, dan amanah. Sebanyak apapun kepandaian yang ia miliki sia-sia saja bila ia tidak amanah dan tidak memiliki hati yang tulus untuk berkhidmat. Seperti yang digambarkan seorang cendekiawan muslim yakni Imam Al Ghazali yang berkata, “Sifat utama pemimpin ialah beradab dan mulia hati.”

Dalam lingkup yang lebih luas, contoh nyata adalah Jemaat Ahmadiyah yang telah menerapkan struktur kepemimpinan yang adil dan terorganisir sangat rapi. Anggota di tiap negara memiliki struktur kepengurusan berjenjang dari tingkat daerah hingga nasional. Dan selanjutnya tunduk pada pimpinan tingkat internasional yakni Khalifah Ahmadiyah yang memimpin dengan ketaatan yang tinggi berpedoman pada Al-Qur’an dan petunjuk Allah Ta’ala. 

Khalifah dengan terbuka menerima laporan dari semua negara. Dengan perwakilan pimpinan di tiap negara,  Khalifah dapat mengetahui keadaan pengikutnya dan menyampaikan amanat. Setiap anggota pun dapat mengirimkan surat untuk menyampaikan aspirasi dan permohonan doa. Hubungan cinta yang tulus antar Khalifah dan seluruh pengikutnya, ketaatan dan pengkhidmatan dengan niat yang ikhlas untuk meraih ridha Allah, membuat jemaat ini semakin maju dan berkembang.

Mulailah memimpin diri sendiri. Lalu taat dan berkhidmat dengan maksimal sesuai kemampuan kita. Jangan pernah merasa diri lebih tinggi dari orang lain. Namun jangan pula merasa rendah diri dan tidak mampu. Tidak ada manusia yang sempurna namun seorang pemimpin harus  berjuang meminimalisir kesalahan. Pemimpin juga harus terus belajar karena akan selalu menjadi tempat bertanya. Berdoalah dan selalu meminta petunjuk Allah SWT. Bila semua orang telah memiliki dasar pengkhidmatan yang tulus, saling bekerjasama dan saling mendukung, maka sebuah negara atau komunitas besar akan mencapai tujuan dan mensejahterakan semua pengikutnya.

 

Visits: 205

Maya Savira

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *