
Berdoalah Kepada Allah Agar Dijauhkan dari Sifat Iri Dengki
Dalam kehidupan manusia, pasti kita akan mengalami putaran roda kehidupan. Ada kalanya kita di atas, adakalanya pula kita di bawah, adakalanya kita mendapat kebahagiaan, adakalanya pula kita mendapatkan kesedihan. Begitulah hukum alam, semua romantika kehidupan suka duka, siang malam, gelap dan terang akan selalu ditemui dalam kehidupan kita semua.
Tidak lain dan tidak bukan, ini adalah semata-mata ujian dari Allah, siapakah yang paling baik amalnya. Sebagaimana Allah SWT berfirman, “…dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Yang menciptakan kematian dan kehidupan, supaya Dia menguji kamu, siapakah di antara kamu yang terbaik amalnya.” (QS. Al-Mulk: 2-3)
Dalam hal kebahagiaan hidup, kesuksesan dan keberhasilan tentunya hal ini adalah harapan semua manusia termasuk kita. Namun kita harus selalu ingat bahwa di balik kesuksesan dan kebahagiaan yang menyapa kehidupan kita, akan ada sebagian orang di sekitar kita yang tidak menyukai keberhasilan yang kita raih. Akan ada orang yang iri dengan keberhasilan yang kita raih. Bahkan dalam tingkat yang lebih ekstrim, sifat iri akan membawa manusia pada kebencian kepada orang lain.
Ini adalah penyakit hati yang pasti dimiliki oleh semua manusia, termasuk kita. Penyakit ini jika menguasai hati akan menyebabkan pemiliknya menderita dunia akhirat, menderita di dunia karena batinnya tidak pernah tenang melihat keberhasilan orang lain, menderita di akhirat karena dia akan mendapatkan balasan atas sifat iri dengkinya terhadap sesama manusia. Sungguh sifat iri dengki merupakan penyakit hati yang akan membuat kerusakan pada manusia pemiliknya.
Beberapa dampak dari sifat iri dengki adalah:
Tidak Ramah dan Mudah Tersinggung
Saat memiliki rasa iri di dalam diri, timbul rasa benci yang besar terhadap orang lain. Padahal kenyataannya, mereka yang dibenci tidak melakukan kesalahan apapun pada kita. Namun karena mereka dinilai ‘lebih baik’, ada perasaan iri yang muncul dan membuat rendah diri. Hal ini juga bisa mendorong seseorang untuk tidak ramah serta mudah kesal dengan orang lain.
Memicu Stres
Apabila dibiarkan terus menerus, kekesalan yang menumpuk sedikit demi sedikit lambat laun akan menjadi bukti. Dan akhirnya muncullah perasaan stres yang teramat besar. Hal ini bisa berdampak pula pada kondisi fisikmu seperti asam lambung, sakit kepala, kelelahan berlebihan dan banyak lagi lainnya.
Depresi, Prasangka Buruk dan Insomnia
Stres yang bertahan dalam waktu lama bisa memunculkan depresi. Jika tidak segera disadari dan ditangani, depresi bisa berujung pada hal-hal negatif dan membahayakan diri sendiri. Iri juga bisa memicu timbulnya prasangka buruk yang tak berdasar dan gangguan insomnia.
Mendorong Melakukan Hal yang Merusak
Parahnya, perasaan iri yang amat dalam akan menyebabkan pelakunya melakukan hal-hal destruktif seperti menyakiti diri sendiri atau bahkan bunuh diri. Jika sering berpikir untuk bunuh diri, sebaiknya segera periksakan diri ke ahlinya seperti psikolog atau psikiater.
Bibit rasa iri memang wajar dimiliki setiap manusia. Meski begitu, bukan serta-merta perasaan iri wajar untuk dibiarkan semakin besar. Anda bisa mulai mengurangi rasa iri dan bahkan menghilangkannya dengan membiasakan diri untuk bersikap positif.
Seperti halnya berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain, meminimalisir prasangka buruk, menyadari perasaan iri yang muncul, menerima kelemahan diri, dan berusaha untuk mengembangkan potensi diri sebaik mungkin.
Setiap manusia punya kendali atas dirinya secara utuh, termasuk akal dan perasaan. Jadi tidak ada alasan untuk terpuruk karena rasa iri, sebab Anda bisa mengubah perasaan dan perilaku untuk hidup yang lebih baik. Sebagaimana Hazrat Utsman bin ‘Affan r.a bersabda, “Cukuplah bagimu bahwa orang yang iri terhadapmu merasa tertekan pada saat senangmu.”
Views: 745